Tampilkan postingan dengan label BloggerDay 2021. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BloggerDay 2021. Tampilkan semua postingan

Minggu, 04 April 2021

BloggerDay 2021 untuk Keluarga Jempolan.

Dari awal bulan Maret sudah berasa excited banget karena tahu bahwa akan ada BloggerDay 2021 secara virtual. Bukan kenapa, acara BloggerDay selalu menjadi acara yang aku tunggu tunggu setiap tahunnya. Walaupun, blog sudah bulukan, karena lama ngga dirawat. Tahun 2020, acara BloggerDay lewat secara virtual juga tanpa pertemuan sama sekali karena bertepatan dengan dimulainya PSBB, semua berjalan online. Rame-rame di medsos IG dan IG story waktu itu.
Satu satunya BloggerDay yang saya lewatkan yaitu BloggerDay 2019, karena syarat follower IG saya ngga terkejar. Sampai saat ini, walaupun sudah nge-blog hampir 10 tahun IG saya followernya masih dikit. 😂😂😂😥😥😥
Lanjut ke BloggerDay 2021, aku sudah menunggu sejak Februari karena aku tahu bahwa BloggerDay itu perayaan hari ulang tahun Komunitas Bloggercrony Indonesia Indonesia. Peserta BloggerDay 2021 pastinya adalah BCC Squad, yaitu member Bloggercrony Indonesia yang berasal dari berbagai daerah. Iya, tahun ini cukup banyak peserta dari luar Jabodetabek, karena teknologi membuat jarak tak lagi jadi masalah. Para blogger yang berjumlah 100 orang ini bersenang-senang pastinya mengikuti kegiatan BloggerDay. Kok tahu? Iyalah... Baca aja blog mereka. Aku aja senang. Aku tuh nulis ini sudah telat banget. Kok telat, Mar? Hooh. Gara gara tidak segera ditulis, pas mau nulis bertepatan dengan deadline rapor tengah semester disertai bengkak di jari jemari lentikku... 😥😥😥
Sedih ya? Iyalah. Kan kalau telat jadinya selain malu juga gak ikutan lomba. Ngga telat aja belum tentu menang. Tapi telat yasalam deh...
Walaupun begitu, aku tetap mau berbagi keceriaan acara BloggerDay 2021 ini, yang dihelat 6 Maret 2021 dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore. Jujur, saking excited aku tuh mikirnya mulai ya jam 8 lho. Sudah siap siapin dresscode begitu selesai ibadah Morning Chapel baru buka email ulang dan taraaaaa.... Mulai ya jam 10. Astaga. Untung belum coba masuk ruang pertemuan virtual. Kalau gak, ya bisa bisa plonga plongo kok sepi. 😂
Jam 10 tepat ruang sudah ramai dan kami disapa salam oleh mbak Gita Siwi, host spesial BloggerDay.
Ada saat saat mellow saat Kak Satto Raji mengingatkan tentang Kak Anjar salah satu admin komunitas Bloggercrony yang telah berpulang mendahului kami, ada juga joget ceria saat jalan jalan Virtual Family Trip bersama kak Idfi Pancani.
Well, untuk acara jalan jalan bersama Kak Idfi, kami berenang senang piknik ke USA mengunjungi Gedung Putih, Patung Liberty, Air terjun Niagara, sampai ke Akuarium Georgia. Joget babyshark rame rame. Seru banget, apalagi karena kita boleh ngajakin keluarga kita, anak anak utamanya ikutan piknik. Kebayang kan ramenya? Memang Virtual Family Trip kan ya. Sampai sampai ngga berasa kalau ini adalah acara virtual dan kita ada di rumah masing masing. Bukan kenapa sih, Kak Idfi tuh ekspresif banget. Jadi hidup deh piknik virtualnya. Wow banget begitu kan BloggerDay 2021. 
Usai piknik, ada jeda makan siang dan dilanjutkan dengan games kahoot seputar komunitas Bloggercrony. Sayangnya, sinyal dan wifi kurang mendukung sehingga ngga menang juga dalam games ini.
Acara dilanjutkan dengan Blogger Hangout, Senjakala "Content Creator" yang dipandu oleh kak Helen Simarmata dengan narasumber Kang Maman Suherman dan Kak Shafiq Pontoh, pegiat literasi dan sosial media yang sudah dikenal para blogger. Mendengarkan paparan Kang Maman yang padat dan bergizi mengenai perjalanan keberadaan pembuat konten, di masa kini sebagai pekerjaan utama maupun sampingan, menyadarkan bahwa setiap pekerjaan memiliki etika masing masing yang tidak boleh tidak harus dipegang teguh agar bisa tetap bersinar dalam pekerjaan tersebut.Ada tanggung jawab moral yang harus dilakukan terkait konten yang dihasilkan. bukan hanya membagikan konten tetapi juga memastikan bahwa konten yang dibagikan benar dan dapat dipercaya. 
Kang Maman juga menjelaskan pentingnya memiliki kemampuan berkomunikasi, berkrasi, berkolaborasi dan berpikir kritis dalam menjalani peran sebagai konten kreator. JIKA TAK INGIN BERADA PADA SENJAKALA. Dalam paparan yang lugas, kang Maman menjelaskan bahwa, pada masa kini, keterampilan kolaborasi dengan ahli-ahli pada bidangnya akan membuat kreasi kita semakin memiliki nilai dan lebih efisien. 
Tidak harus menguasai semua lini, namun jadilah maksimal dan konsisten di lini yang kita kuasai, sehingga orang akan mencari kreasi kita. 
Kak Shafiq, mengamini paparan kang Maman dan menegaskan bahwa fokus pada lini yang dikuasai dan konsisten akan membuat hasil yang lebih bermakna. Kak Shafiq memaparkan pentingnya kita memiliki kemampuan melakukan analisis SWOT (strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dalam berkarya.
Karena serunya pemaparan dan kedua narasumber ini sampai sampai rasanya mau nambah saja sesi ini. 











Setelah sesi bergizi Kang Maman dan Kak Shafiq, Kak Gita Siwi kembali bersama Blogger Care +. Blogger Care adalah kegiatan aksi nyata para blogger baik melalui tulisan maupun dana untuk menyuarakan kepedulian pada sesama. Pada acara BloggerDay ini penggalangan dana dilakukan untuk membantu sesama blogger yang terdampak pandemi Covid-19.

PANDEMI COVID-19

Akhirnya, cerita juga tentang ini.... 
Hiks... ini tuh berat banget buat aku. Pandemi ini. Iya. Sejak awal Maret 2020, ketika pertama Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ada penderita Covid-19 di Indonesia yang ternyata di Depok, di mana saat itu aku tinggal di Bogor. Ketidakjelasan mengenai hal pandemi ini benar benar mengacaukan kerutinan yang biasa kujalani. Di sekolah, secara mendadak seusai PTS siswa diminta belajar di rumah dan kami guru guru pontang panting melakukan penyesuaian. Buat aku yang single, tanpa keluarga saja sudah membuat stres berat, aku jadi bisa memahami teman teman berkeluarga yang juga mengalami stres di awal pandemi. Bekerja dari rumah dan belajar dari rumah ini awalnya berjalan dengan seadanya. Selama Pandemi ini, aku sempat merasakan jadi orang tua terkait belajar di rumah ini, karena aku mendampingi siswaku yang di asrama dan siswa lain level sekolah dasar di asrama. 
Iyalah, anak anak yang tinggal di luar asrama bisa belajar di rumah, kalau anak asrama kan tidak mungkin. Guru-guru juga karena kebijakan PSBB dan jalan jalan yang ditutup sukar melakukan perjalanan. Ada guru yang kreatif, sekalipun seadanya bisa mengupayakan pembelajaran yang menyenangkan, ada juga yang benar benar seadanya, yang membuat jengkel karena seperti orang tua, selama jam belajar aku tetap bersama anak anak asrama level SD yang terdiri dari 5 kelas. 
Sungguh aku jadi bisa membayangkan kalau anaknya banyak dan masih di level SD itu seperti apa karena masa masa pendampinganku di asrama ini. 5 kelas dengan 5 kebutuhan yang berbeda, dengan satu guru yang benar benar seadanya sungguh membuat emosi memuncak nyaris setiap waktu. Di asrama juga para pembina asrama dan guru guru yang akhirnya bermalam di asrama tidak keluar ke mana mana. Untungnya areal asrama yang luas membuat kebosanan sedikit berkurang. Ibadah dilakukan di asrama juga, dibimbing guru guru agama. 
Sekitar 3 bulan di asrama, ketika kegiatan pembelajaran mulai terkondisikan lebih baik, aku akhirnya memilih resign bulan Agustus setelah melalui juga masa masa mengajar siswa secara online, karena setelah tidak di asrama lagi aku mengajar di kelas kecil yang kebanyakan siswanya reguler, bukan siswa asrama lagi. 
Salah satu perubahan dan tekanan yang kurasakan di luar pekerjaan adalah kesehatan. Sampai hari ini, aku belum lagi mengunjungi RS untuk kontrol. Ngeri. Takut juga, kalau kalau nanti malah menjadi masalah karena aku sendiri menderita autoimun. Ini yang membuat aku akhirnya hanya mengandalkan dokter umum dan beristirahat tepat waktu. Dokter umum-pun karena si dokter adalah dokter di sekolah. 
Nah, begitulah dampak pandemi yang paling berat buat aku. Ngga seberapa sih mungkin bagi teman teman yang merasakan kehilangan pekerjaan, dan belum mendapatkan pekerjaan lain juga atau keluarga karena pandemi ini. Well, aku rasa pastinya dampak yang dirasa jauh lebih berat atau menekan. 
Nah, sepintas tadi aku sudah cerita soal dampak Pandemi ya buat aku dan pekerjaanku, di situ aku merasakan banget curhatan teman teman blogger yang anaknya belajar di rumah. 
Ini yang membuat aku terkoneksi banget dengan topik Blogger Hangout di BloggerDay 2021, sesi terakhir. yaitu, Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh. Yes. Di sesi terakhir BloggerDay kita berbincang dengan Kak Kania Safitri, Mom Influencer yang mempunyai 2 anak usia dini dan Kak Ifa H Misbach seorang psikolog klinis. 
Keluhan mengenai pembelajaran jarak jauh ini bukan hanya milik orang tua dan guru, namun juga milik anak anak. Melalui paparan dua narasumber yang sekali lagi didampingi moderator Kak Helen Simarmata, sekali lagi. 
Sebagai guru saya merasa jadi tersemangati oleh penuturan Kak Ifa, dan juga merasa empati dengan orang tua. Waktu yang digunakan dalam sesi inipun rasanya terlalu singkat dan inginnya bisa lebih dalam lagi mengulik perhal pembelajaran jarak jauh ini, terutama, jika saya kilas balik, Kak Ifa tidak hanya menekankan pada guru dan orang tua, namun juga mengenai anak anak. 
Pengen juga sharing bahwa saat di Kalimantan Timur, di perkebunan, sinyal internet itu banyakan ngga ada jadi, guru guru harus mengunjungi siswa kalau mau mereka belajar. Banyak banget yang pengen ditulis. 
Dan, sesi dengan Kak Ifa dan Kak Kania tersebut mengakhiri kemeriahan Blogger Day 2021. 
Seperti yang kutulis di FB, harusnya yang ulang tahun yang dapat kado. Tapi, di Komunitas Bloggercony ini beda. Pada BloggerDay 2021 dan juga BloggerDay sebelum-sebelumnya juga, peserta dapat banyak hadiah dan ilmu yang membekali para blogger dalam keseharian, dan profesi. 
Komunitas Bloggercrony ini memang merupakan komunitas untuk keluarga jempolan, karena tak hanya berbagi hadiah, dan ilmu, namun juga menjadi keluarga dalam masa masa pandemi ini. Kok bisa? Jelas, karena selama pandemi ini, komunitas Bloggercrony tak henti henti memberdayakan para blogger dalam kegiatan online dan juga memberikan pengaruh serius dalam menyuarakan kebaikan. 
Keluarga bukan soal darah saja, namun juga soal cinta dan kepedulian yang semuanya ada di komunitas Blogercrony Indonesia. 
Kegiatan BloggerDay yang seru ini saja malah disponsori oleh pendukung blogger juga, yaitu Bloggerpreneur yang memiliki usaha kecil di rumah mereka. 

Kenalan yuk sama Bloggerpreneur komunitas BCC mereka ini adalah penulis konten dengan bermacam hobby dan usaha rumahan.

Walau kecil namun berdaya

Berbagi dalam berbagai kegiatan

Siapa saja? Ini dia akun instagramnya. 

@duorajistore @katalensaku.photoworks @ebigsoo_fashion_ @anesacooking @geraiaksesoris2 @aykoprojects @makarame @resepdapurayah @dapursesukahati @hennahijab_collection @asiboostertea @kitatama.id @sreehandmate @photo_coffee_

Silakan dikunjungi, kalau perlu ya dibeli dong. Terimakasih komunitas Bloggercrony Indonesia buat acara super kerennya BloggerDay 2021. Mudah-mudahan, tahun depan bisa ikut lagi dan udah-mudahan pandemi sudah berlalu. 


Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...