Tampilkan postingan dengan label sunlife. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sunlife. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 Oktober 2016

Jumpa Blogger Sun Life, Cegah, Obati dan Lawan Diabetes

Diabetes?
Memang tahu apa diabetes? Apa yang kamu tahu?
Pertanyaan tentang diabetes itulah yang membuat saya tertarik mengikuti jumpa blogger SunLife ini. Saat dijawil Ibu Elisa Koorag di FB. 

Mungkin sebagian besar masyarakat sudah familier dengan Penyakit Diabetes Melitus. Diabetes melitus merupakan salah satu dari empat penyakit tidak menular yang cukup banyak diderita masyarakat selain jantung, kanker dan hipertensi.

Penyakit diabetes adalah penyebab utama untuk kebutaan, serangan jantung, stroke, gangguan ginjal dan amputasi kaki.

Apa sih diabetes itu? Diabetes adalah suatu kondisi di mana kadar gula (glukosa) di dalam darah tinggi. Walaupun tubuh kita membutuhkan glukosa yang berfungsi sebagai sumber energi dan sumber metabolisme tubuh jika berlebihan maka dapat menyebabkan penyakit.

Jadi, berapa banyaknya gula yang dibutuhkan oleh tubuh ? Menurut  anjuran Kemenkes RI untuk anak-anak (balita) hingga dewasa, yakni : perhari 50 gram (setara dengan 4 sendok makan)







Acara jumpa blogger ini dibuka oleh Ibu Shirly Gee. beliau adalah Head Of Marketing Sun Life Financial. Dari kementrian kesehatan ada ibu Dr. Lili. S Susilowaty, Direktur Penyakit Tidak Menular Kementrian Kesehatan Republik Indonesia  dan Prof.Sidartawan Soegondo, MD, PdD, F.A.C.E sebagai nara sumber.


Ibu Shirly menjelaskan tentang Company Profile Sun Life Financial yang berdiri pada tahun 1865 dan saat ini Sun Life Financial beroperasi di pasar utama dunia seperti, Kanada, Amerika Serikat, Inggris Irlandia, Hongkong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, China, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Di Indonesia sendiri Sun Life Indonesia mulai beroperasi sejak tahun 1995.
Ibu Shirly menjelaskan mengenai visi dan misi SunLife dan juga mengemukakan bahwa acara edukasi semacam ini merupakan bagian dari kegiatan CSR SunLife, sesuai visi dan misi tersebut. Acara serupa  dilakukan dengan bekerja bersama instansi-instansi yang terkait baik pemerintah maupun swasta, lembaga-lembaga kemasyarakat, sekolah-sekolah, universitas baik negeri maupun swasta dan rumah sakit.

Memang Sun Life memiliki rasa perduli yang sangat tinggi terhadap persoalan kesehatan sehingga Sun Life  memberikan dukungan terhadap penanganan diabetes. 

Sun Life bukan hanya mengedukasi blogger yang dianggap bias memberikan kontribusi dalam kampanye menyampaikan informasi tentang diabetes, namun juga bekerja sama dengan RSCM membuat Klinik Edukasi Diabetes.
Berikutnya, Ibu Dr. Lili. S Sulityowati Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI memaparkan bahwa ada trend penyakit diabetes penyandangnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut survei yang dilakukan oleh WHO pada tahun 2014, 1 dari 10 penduduk  berusia 18 tahun ke atas menderita diabetes dan pada tahun 2015 terjadi kenaikan 4 x lipat dan diperkirakan akan terus meningkat. Melihat kondisi ini kita tidak bisa diam dan berpangku tangan saja.
Diabetes disebabkan
1.    Pola makan yang keliru, kurang memperhatikan sayuran dan buah-buahan
2.    Gaya hidup masyarakat saat ini seperti merokok, minum minuman beralkohol, kurang berolah raga. 
Di Indonesia sendiri sekitar 5,7 % penyandang diabetes tahun 2007 dan tahun 2013 mencapai 6.9% dari sekitar 250 juta penduduk. Bu Lili berharap informasi mengenai diabetes ini dapat meluas ke masyarakat. Pada tanggal 14 November 2016 akan di peringati Hari Diabetes Sedunia dan pada tahun ini juga peringatan  hari Kesehatan Nasional 2016 mengambil tema tentang Diabetes dengan mengkampanyekan slogan Cegah, Obati Dan Lawan Diabetes
Diabetes dapat di bedakan menjadi dua tipe yaitu : 
1.                Diabetes Tipe 1 : biasanya diderita anak-anak bahkan balita, tidak diketahui penyebab tepatnya dan tidak dapat di cegah. Tubuh anak-anak ini benar-benar berhenti memeproduksi insulin , karena itu si penyandang sangat tergantung pada terapi insulin untuk kelangsungan hidup dan pemeliharaan kesehatannya.
2.                Diabetes Tipe 2 : Diabetes tipe ini umumnya disandang oleh sekitar 90% penderita diabetes di seluruh dunia. Pankreas menghasilkan insulin yang tidak memadai atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin yang tersedia dengan benar.  

Diabetes merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Pada tahun 2012 diabetes bertanggungjawab atas 3,7 juta kematian di dunia secara langsung ataupun tidak langsung. (WHO). 

Diabetes juga berdampak secara ekonomi bagi penderitanya maupun keluarganya karena Diabetes termasuk penyakit katastropik di mana penyandangnya harus mengkonsumsi obat seumur hidupnya dan melakukan pemeriksaan secara rutin. Tahun 2010-2030 kerugian global dari GDP karena Diabetes diestimasikan sekitar 1,7 Triliun Dolar.

Demi meningkatkan kesadaran dan untuk menggerakkan masyarakat dunia  maka WHO menjadikan diabetes sebagai tema kampanye Hari Kesehatan Sedunia tahun 2016. 
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia  ada 10 penyebab kematian utama  ( semua umur) sesuai Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun 2014 yaitu antara lain :

1.
Stroke (I60-I69)
21,1%
2.
Penyakit Jantung Koroner (I20-I25)
12,9%
3.
Diabetes Melitus Dengan komplikasi (E10-E14)
6,7%
4.
Tubercolosis Paru (A15-A16)
5,7%
5.
Hipertensi dan komplikasi (I11-I13)
5,3%
6.
Penyakit Paru Obstruksi Kronis (J40-J47)
4,9%
7.
Penyakit Hati (K70-K76)
2,7%
8
Kecelakaan Lalulintas (V01-V99)
2,6%
9.
Pneumonia (J12-J18)
2,1%
10.
Diare dan Penyakit infeksi saluran
1,9%

Faktor -faktor resiko prilaku yang menjadi penyebab terjadinya diabetes yaitu;
1.                26,1% Penduduk kurang aktifitas fisik, semakin banyaknya kesibukan bekerja di dalam ruangan  membuat seseorang lebih banyak diam di tempat sehingga kurang sekali aktifitas fisiknya, Hal ini juga menyebabkan orang mengalami obesitas.
2.                36,3%  Penduduk usia >15 tahun yang merokok. 1,9% Perempuan usia > 10 th merokok. Merokok dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.
3.                9,5% Penduduk > 10 th kurang mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran. Ada 2 jenis makanan yaitu makanan enak dan makanan sehat. Jika makanan sehat pola pikir kita yang harus diubah.
4.                4,6% Penduduk > 10 Th minum minuman berakohol. Alkohol menyebabkan gangguan kesehatan.

Saat ini 2/3 penduduk indonesia tidak mengetahui jika ia terkena Diabetes. Hipertensi dan diabetes merupakan penyakit pembunuh yang tenang,
Kampanye utama yang perlu adalah,
a.     Diabetes dapat dicegah jadi kita lawan Diabetes, caranya, konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah dan sayuran  5 porsi per hari (vitamin dan mineral banyak di kandung oleh sayuran dan buah-buahan), sedapat mungkin menekan konsumsi gula hingga maksimal 4 sendok makan sehari atau 50 gram perhari, batasi garam maksimal 1 sendok teh per hari dan lemak 5 sendok makan, hindari  makanan/minuman yang manis dan berkarbonasi.
b.    Lawan diabetes, lakukan aktivitas fisik secara teratur seperti berolah raga, berjalan kaki, membersihkan rumah, upayakan dilakukan secara BBTT ( baik, benar, teratur dan terukur)
c.     Lawan  diabetes, lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, awasi berat badan agar tetap ideal dan tidak beresiko (IMT: 18-23), periksa gula darah dan tensi darah secara teratur.
d.    Lawan Diabetes, penderita diabetes dapat hidup sehat caranya mengikuti pengobatan  dengan tepat dan benar.

Melawan diabetes ini disingkat CERDIK, yaitu
1.    (C) Cek kesehatan secara rutin dan berkala, yaitu membiasakan orang untuk screaning tes kesehatan atau general check up
2.    (E) Enyahkan asap rokok 
3.    (R) Rajin olah raga
4.    (D) Diet secara seimbang 
5.    (I) Istirahat cukup
6.    (K) Kelola stres  
Blogger sendiri dapat berperan dengan tulisan-tulisan yang
·                     Menyampaikan informasi tentang diabetes  yang benar kepada masyarakat.
·                     Mengajak komunitasnya untuk memulai  kebiasaan hidup sehat dengan diet sehat, meningkatkan aktivitas fisik, tidak merokok, atau menggunakan tembakau atau minum minuman beralkohol.
·                     Mengajak komunitasnya untuk cek diri secara teratur , lakukan deteksi dini untuk mencegah dan memeperlambat perjalanan penyakit.
·                     Mengajak penyandang diabetes untuk minum obat dengan  teratur dan menjaga gaya hidup sehat untuk mencegah komplikasi.
·                     Mengajak pemangku kepentingan untuk membuat  lingkungan yang mendukung untuk  menunjang gaya hidup sehat.    

Pembicara berikutnya adalah Prof Sidartawan Soegondo, M.D, PdD. Beliau adalah dokter ahli Penyakit Diabetes. Beliau menjelaskan jika kita mempunyai ayah/ibu penyandang diabetes yang harus dilakukan adalah menerapkan pola hidup sehat dan menjaga jangan sampai over weight. 
Yang menarik Prof. Sidartawan menyebutkan bahwa banyak orang tidak menyadari bahwa dia menyandang diabetes.
Diabetes adalah penyakit progresif yang tidak bisa sembuh, jadi untuk mengetahui apakah kadar gula kita baik atau tidak harus ada pemeriksaan darah spesifik HbA1c. Jika kadar gula dalam darah kita terkontrol dengan baik, bahkan seorang penyandang diabetes dapat hidup normal seperti orang kebanyakan.

Di daerah berkembang pemeriksaan HbA1c test jarang dilakukan sehingga agak sulit mengetahui kondisinya dengan akurat sementara untuk mengetahui kondisinya dengan baik maka seorang penyandang diabetes harus melakukan pemeriksaan secara rutin dan berkala misalnya sebulan sekali, tiga bulan sekali atau satu tahun sekali misalnya. 
Penyandang diabetes semakin meningkat karena perubahan gaya hidup dari yang tadinya lebih banyak aktifvitas fisiknya, seperti jalan kaki, bersepeda, bertani yang banyak melakukan mengeluarkan tenaga sekarang semua dimudahkan mesin dan di era serba canggih membuat orang malas untuk bergerak sehingga sangat sedikit sekali aktivitas fisiknya. Kurangnya Aktivitas fisik membuat seseorang bisa mengalami obesitas 

Selain itu pola makannya pun mengalami perubahan, dulu masyarakat banyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran sedangkan saat ini banyak makanan cepat saji yang mengandung kadar lemak, gula dan garam tinggi.

Seseorang dikatakan Diabetes apabila gula darah puasa di atas 126 atau setelah puasa diatas 200. Jika gula darah puasa di atas 100 dan setelah puasa 140 maka orang tersebut punya potensi terkena Diabetes. normalnya jika gula darah puasanya dibawah 100 dan gula setelah puasa di bawah 126.

Seseorang penyandang diabetes harus mengkonsumsi obat diabetes seumur hidupnya dan antara pasien diabetes yang satu obatnya berbeda dengan pasien diabetes yang lainnya sehingga kita tidak bisa minum obat diabetes sembarangan, perlu berkonsultasi dengan dokter masing masing. Kita perlu berhati-hati juga agar tidak mengalami komplikasi. Komplikasi pada diabetes meliputi komplikasi makrovaskular ke otak bisa menyebabkan gangguan pada fungsi otak yang berakibat fatal pada kematian demikian pula pada organ lain seperti jantung, ginjal dan paru-paru dan komplikasi mikrovaskular menyebabkan terjadinya penyumbatan di otak maka akan berdampak pada strok, sedangkan jika penyumbatan di syaraf mata akan menyebabkan kebutaan dan sebagainya.

Jadi sebelum hal ini terjadi pada kita marilah kita jaga kesehatan kita, ubahlah pola berpikir kita bahwa kita makan bukan untuk enak tetapi makan agar tubuh menjadi sehat, mulailah mengatur pola makan kita, tinggalkan kebiasaan merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol, jika buka kita yang menjaga tubuh kita maka siapa lagi yang mau menjaganya.
Terimakasih Sun Life Financial, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan Ibu Elisa Koraag memberi kesempatan saya ikut acara jumpa blogger ini. Mencerahkan dan bermanfaat bagi saya agar menjalani pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan diabetes secara berkala.

Mudah-mudahan bisa ikut acara lagi, yang bermanfaat seperti ini.
Salam edukasi, Maria Margaretha

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...