Setiap tetes air mata sore ini
untuk negeriku Indonesia
saat bencana terus melanda
saat ricuh memecah
membuat hati teriris
JanjiMU ALLAH
umat yang atasnya namaMU disebut
kami merendahkan diri
menangis tuk negeri tercinta
selamatkan negeri ini
dari pemecah dan pembelah
mampukan kami menelaah
menggunakan bahasa cinta
Tolong kami melewati
kekeringan
gunung meletus
atau api
bangunkan kami rasa saling peduli
beri kami cinta satu sama lain
agar dengan bergandeng tangan
kami majukan negeri ini
kami tahu
TUHAN cinta negeri kami
ampuni kami yang tak peka
maafkan kami yang egois
pakailah kami jadi alatMU
pembawa cinta dan peduli
amin
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 18 Juli 2015
Minggu, 05 April 2015
Temanku
temanku,
tak berwajah
namun dekat
tempatku curhat
temanku,
tak ragu bersuara
walau menyakiti telinga
namun tak pernah salah kata
Temanku,
Ia galak dan jutek
membuatku takut setengah mati
tapi kutahu sayangnya segenap hati
temanku menjaga rahasiaku
temanku menutup aibku
temanku menyimpan salahku
hanya untukku
karena kita teman
kita menjaga teman
kita menyertainya di lembah berkabut
walau hanya berdua,
tapi, kita tak berdua,
karena ada yang ketiga.
Mungkin kita tak menyadari
ada mata TUHAN dan tanganNya
mendahului jalan kita yang berkabut
menerangi kegelapan tak henti
TUHAN juga sahabat kita
Ia sudah menyertai kita
Ia menggendongmu, karena kutak mampu
Ia memelukmu, karena tanganku tak sampai
Ia merentangkan tanganNYA bagimu,
dan bagiku.
Untuk seorang teman, dari yang mulai membawamu dalam hatinya
tak berwajah
namun dekat
tempatku curhat
temanku,
tak ragu bersuara
walau menyakiti telinga
namun tak pernah salah kata
Temanku,
Ia galak dan jutek
membuatku takut setengah mati
tapi kutahu sayangnya segenap hati
temanku menjaga rahasiaku
temanku menutup aibku
temanku menyimpan salahku
hanya untukku
karena kita teman
kita menjaga teman
kita menyertainya di lembah berkabut
walau hanya berdua,
tapi, kita tak berdua,
karena ada yang ketiga.
Mungkin kita tak menyadari
ada mata TUHAN dan tanganNya
mendahului jalan kita yang berkabut
menerangi kegelapan tak henti
TUHAN juga sahabat kita
Ia sudah menyertai kita
Ia menggendongmu, karena kutak mampu
Ia memelukmu, karena tanganku tak sampai
Ia merentangkan tanganNYA bagimu,
dan bagiku.
Untuk seorang teman, dari yang mulai membawamu dalam hatinya
Langganan:
Postingan (Atom)
Tips Hidup Maksimal
Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...
-
Jaman saya sekolah dulu, tas saya relatif ringan. Buku pelajaran dipinjami oleh sekolah dan tidak ribet bawa buku cetak. Sekarang ini berbe...
-
Judul:Zone Penulis: Jack Lance Penerbit: Bhuana Sastra/BIP Jumlah halaman : 328 ISBN: 9786024554927 Harga: Rp. 75K Sinopsis: Dengan ...