Minggu, 05 April 2015

Temanku

temanku,

tak berwajah

namun dekat

tempatku curhat



temanku,

tak ragu bersuara

walau menyakiti telinga

namun tak pernah salah kata

Temanku,

Ia galak dan jutek

membuatku takut setengah mati

tapi kutahu sayangnya segenap hati

temanku menjaga rahasiaku

temanku menutup aibku

temanku menyimpan salahku

hanya untukku

karena kita teman

kita menjaga teman

kita menyertainya di lembah berkabut

walau hanya berdua,

tapi, kita tak berdua,

karena ada yang ketiga.

Mungkin kita tak menyadari

ada mata TUHAN dan tanganNya

mendahului jalan kita yang berkabut

menerangi kegelapan tak henti

TUHAN juga sahabat kita

Ia sudah menyertai kita

Ia menggendongmu, karena kutak mampu

Ia memelukmu, karena tanganku tak sampai

Ia merentangkan tanganNYA bagimu,

dan bagiku.



Untuk seorang teman, dari yang mulai membawamu dalam hatinya

2 komentar:

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...