Kamis, 04 Juni 2015

BPJS Kesehatan dan Kacamata

Beberapa minggu terakhir, mata saya terasa kurang nyaman, kadang pusing juga. Seorang teman mendengar keluhan pusing, memberi alternatif, ke dokter gigi atau dokter mata. Mungkin salah satu atau kedua-duanya. Jadi aku menggunakan kesampatan suatu sore mengunjungi klinik BPJSku dan menjelaskan keluhanku berkaitan dengan mata. Dokter tersebut bertanya, seperti apa sebenarnya rasanya. Agak sulit juga menjelaskan, mengingat memang aku sedikit bermasalah dengan mendeskripsikan rasa sakit atau tidak nyaman. Sebelah mana yang tidak enak juga susah kujelaskan. Dokter tersebut sempat ragu apakah memang karena perlu mengganti kacamata atau hanya kelelahan karena aktivitas menulis, lagi membuat hitungan nilai buat rapor nih ceritanya. 


Akhirnya sempat ragu sejenak, dokter tersebut memberikan rujukan ke dokter mata. Saya menjelaskan memang mungkin perlu ganti kacamata, karena sudah 2 tahunan. Sebenarnya juga sulit sekali mengunjungi dokter mata karena prakteknya pagi. Benar juga, dengan rujukan ke RS Pelni, saya sempat disuruh pulang, karena dokternya sudah selesai praktek. Ngga terlalu kecewa juga, karena petugas loket BPJSnya menjelaskan bahwa dokter mata itu hanya praktek pagi, kalau sore operasi. Biasanya demikian. begitulah penjelasan yang diberikan dengan ramah.


Akhirnya jatuhlah keputusan untuk ke dokter mata Sabtu. Setelah mendaftar di loket BPJS, ditanyalah saya, mau ke dokter siapa? Karena tidak pernah ke dokter mata sebelumnya saya pasrah saja. Dokter yang praktek aja. Daripada milih-milih malah akhirnya pulang lagi? 

Antrenya tidak lama. Saya sudah masuk ruangan sekitar 1 jam 30 menit. Benar juga, memang silinder bertambah, makanya terasa ngga enak. Dokternya menyebutkan kondisi mata saya baik, refleks terhadap rangsang juga bagus. Oke. Resep kacamata diberikan. Dokter tersebut mengatakan untuk mendapatkan penggantian BPJS, pembelian kacamata, saya perlu ke loket BPJS di samping cafe bon francais dalam gedung RS tersebut. Nanti ada pengantarnya dan juga pemberitahuan di optik mana membelinya. 

Karena datang hari Sabtu, loket itu tutup. Terpaksalah kembali lagi hari Seninnya, dan ternyata Senin saya ada janji dengan seseorang, yang membantu saya packing barang-barang persiapan pindah bulan Juli. Tertunda lagi. Akhirnya saya pergi hari Rabu, ke RS Pelni. 

Langsung ke loket BPJS, menyerahkan resep dan diminta menunggu. Tak lebih dari 20 menit, ada pengantar ke optik dan saya dirahkan ke optik Trend di Roxi Square. Kebetulan dekat sekali dan searah perjalanan pulang. Jadi saya membawa surat pengantar dari BPJS, dan resep dokter ke optik tersebut.

Lokasi optiknya agak nyempil. Saya mencari sampai kaki saya pegal, dan akhirnya menyerah. Namun waktu saya bertanya, ternyata sebetulnya saya sudah dekat. Optik ini terletak dekat eskalator naik.

Sampai optik, petuas optiknya sibuk sekali kelihatannya. Kata si petugas, sejak bekerja sama dengan BPJS memang omset meningkat banyak. Tapi administrasinya juga banyak. Petugas optik meminta bukti KTP dan kartu BPJS yang sudah di fotocopy. Jadi, jangan lupa bawa ya. Kebetulan di map BPJS saya ada. Saya tidak tahu kalau di RS Pelni, sudah tidak perlu bawa fotocopy lagi, jadi tidak terpakai fotocopy itu. Makanya waktu diminta fotocopy ya tinggal memberikan.

Pembelian kacamata melalui BPJS di plafon 150 ribu, untuk kelas rawat inap kelas 3, 200 rb untuk kelas 2 dan 300 ribu untuk kelas 1. Saya mendapatkan yang 300 ribu. Tapi, dengan harga lensa sudah 280 ribu, terpaksa juga saya menambah 100 rb untuk frame, karena, saya tidak bisa meninggalkan kacamata yang sedang saya pakai selama 5 hari. Kerja dengan apa saya nanti. 

Sebenarnya kalau frame masih cukup baik, tidak perlu ganti. Plafon cukup. Tetapi harus punya kacamata cadangan. Itu yang saya tidak punya, cadangan. 
Dari keterangan BPJS, disebutkan bahwa penggantian kacamata dari BPJS diberikan 2 tahun sekali. Jadi, kalau sudah 2 tahun silakan cek ulang, perlu ganti atau tidak.


Kalau harus pakai gigi palsu juga ditanggung lho, kapan kapan saya cerita lagi deh.


Akhirnya, saya harus mengatakan bahwa BPJS sangat membantu. Jadi kalau punya BPJS dan sudah waktunya ganti kacamata? Gunakan saja.... Selamat menggunakan layanan BPJS.

9 komentar:

  1. Wah, harga kacamatanya jadi lebih mahal ya. Biasanya 300rb udah sama frame.

    BalasHapus
  2. Tahun 2013, kacamata saya harganya 450 rb bu. Dengan frame. Lensanya memang mahal, karena minusnya agak besar. Terimakasih kunjungannya.

    BalasHapus
  3. harga frame kok dibandrol mahal mahal ya di optik trend apa krn rekanan bpjs

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saat tulisan ini dibuat harga frame memang masih mahal. Tetapi, saat saya membalas komentar ini, harga frame sudah dipaket dengan lensa dan disesuaikan plafon dari BPJS Kesehatannya. Ada yang frame + lensa hanya 150K. Hanya saja jika mata silinder atau minus plus ya saya lupa, mesti nambah sedikit uang. Terimakasih kunjungannya.

      Hapus
  4. Optik melawai lebih mahal lagi, saya mo beli lensa progressive, paling murah 1,3 jt. Dapet dari bpjs 300rb hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Optik Melawai yang rekanan BPJS mungkin juga sudah ada yang harga paket sepertinya. Setuju dengan mbak Susi, meringankan sekali ada BPJS ini.

      Hapus
  5. Mba kalo surat pengantar bpjs nya mesti ke bpjs langsung atau hanya dari rs tersebut sudah di kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Surat pengantar dari BPJS ke optik diberikan oleh petugas BPJS di rumah sakit. Biasanya ada konter untuk mengambil surat tersebut. Jadi diambilnya ya di rumah sakit itu.

      Hapus

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...