Rabu, 23 Maret 2016

Membaca Mengenali Monster Pribadi

Membaca buku ini seolah membawa saya kembali ke ruang kuliah. Saat mengikuti perkuliahan Master of Art dalam Konseling Kristen, saya pernah mendengarkan sebagian dari yang tertulis dalam buku ini. Mungkin karena direktur program Konseling tersebut adalah penulis buku ini. Julianto Simanjuntak. Buku setebal 205 halaman ini (++) saya temukan sebagai koleksi teman guru seasrama saya di Jambi. Dicetak secara indie oleh yayasan Pelikan Indonesia.
Kepedulian Pak Julianto Simanjuntak terhadap konseling memang sudah ternyata dari tulisan dan buku-bukunya yang sudah disebarkan melalui Gramedia dan beberapa penerbit mayor.
Membaca buku ini membuat saya memeriksa ulang diri sendiri.
Eh, susah lho. Gampang buat kita ngorek atau melototin kesalahan orang, coba deh pelototin diri sendiri alias bercermin? Ngga gampang kan. Padahal sebetulnya juga ngga susah amat, asal kitanya mau jujur.
Dalam buku ini disebutkan bahwa area sensitif atau hal hal yang membuat kita terganggu dengan mudah dan bereaksi dengan negatif secara berulang adalah monster pribadi.
Penyebab terbentuknya monster pribadi ini adalah trauma masa lalu, tingkah laku jelek yang berubah menjadi karakter, emosi negatif yang tidak terkelola dengan baik. Monster ini tertutupi dengan baik dan bahkan kadang tidak disadari oleh pemiliknya.
Ada 10 monster  yang disebutkan dalam buku ini.
1. Kepahitan
2. Tawar hati
3. Minder
4. Kemarahan
5. Kesepian
6. Sayang diri (egois/selfish?)
7. Putus asa
8. Kelebihan beban
9. Kehilangan
10. Kebiasaan buruk karena ketiadaan figur dalam keluarga/ disfungsi keluarga.
Buku ini tak hanya menunjukkan monster pribadi kita, bagi yang mau self reflection. Buku ini juga menuliskan seni mengelola monster itu. Ada kok kabar baiknya bahwa kita bisa mengatasi monster kita masing masing. Berikut seni mengelolanya,
1. Merayakan hidup
2. Terapi kelahiran
3. Hidup tanpa topeng
4. Mengenali bahasa cinta tubuh
5. Self talk
6. Mencukupkan diri
7. Bersikap benar terhadap kemapanan
8. Mendaur ulang kehidupan
9. Reparenting
Menjelaskan setiap point tentu akan membuat ini menjadi panjang. Jadi, jika tertarik dengan buku ini, saya merasa buku ini bermanfaat, bisa mencoba menghubungi penulisnya, atau mencarinya di Google play store.
Selamat pagi,
Dari Jambi,

Maria Margaretha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...