Sebelumnya, saya perlu minta maaf pada penulis buku ini, karena, saya baca buku ini tidak beli, tapi dengan membaca saja di Gramedia Pondok Indah. Trik saya adalah, mencari yang plastiknya terbuka. Merasa sedikit bersalah sih, karena tidak membeli, tapi mau gimana lagi, soalnya saya baca bukunya cepat sekali, beli buku Rp. 70 rb cuma dibaca buat 2 jam gitu kan rasanya gimanaaaaa ya? Temen saya pernah sih ngasih ide, bacanya per chapter aja sehari satu chapter, lha kan ngga seru baca kalau begitu? Jadi maaf ya Mas Tere Liye,... kalau ngga beli bukunya.
Tetapi buku ini tidak setebal novel Rindu yang saya dipinjami teman. Novel yang ini tipisan dan saya selesai membacanya hanya dalam waktu tak sampai satu jam. Tetapi jangan bayangkan tipis itu kurang dari 200 halaman ya. Tipisnya saya beda soalnya. Lupa juga saya tidak melihat berapa halaman totalnya.
Saya tertarik menikmati tulisan mas Tere Liye ini karena cuplikan novelnya yang ditayangkan di fan page-nya itu inspiratif.
Buku ini berkisah pada seputar Danar, dan Tania. Danar mengenal Tania, saat ia masih anak SD berkepang dua dan sedang menangis dengan ingus juga, menjadi pengamen dan adiknya sedang terluka. Kemudian Danar merapat pada keluarga Tania dan menjadi orang tua asuh Tania.
Tania mencintai Danar sejak ia mulai mengenal rasa. Menariknya, ternyata Danar juga mencintai Tania, sejak pertama kali melihat Tania sebagai pengamen cilik yang menangis itu.
Beberapa pelajaran menarik dalam novel ini dituturkan Tere Liye tanpa menggurui.
1. Belajarlah mencintai orang yang dinikahi.
Danar mencintai Tania sejak kecil, namun tak mampu mengatakannya. Ia menikahi orang lain, namun menyia-nyiakannya karena tidak mencintai istrinya. Padahal istrinya sedang hamil, saat Danar galau tingkat dewa.
2. Cinta tak harus memiliki
cinta terutama haruslah pada keluarga. Tokoh Tania yang mencintai adiknya dan walaupun ia tak punya keberanian mengutarakan cintanya pada Danar, ia berani mengambil keputusan meninggalkan Danar yang sudah menikah dan hanya menjalin hubungan dengan adiknya saja.
Buku yang sangat mengugah. Sangat. Sangat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tips Hidup Maksimal
Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...
-
Jaman saya sekolah dulu, tas saya relatif ringan. Buku pelajaran dipinjami oleh sekolah dan tidak ribet bawa buku cetak. Sekarang ini berbe...
-
Judul:Zone Penulis: Jack Lance Penerbit: Bhuana Sastra/BIP Jumlah halaman : 328 ISBN: 9786024554927 Harga: Rp. 75K Sinopsis: Dengan ...
Bu Maria, saya juga suka sekali dengan karya-karya beliau. Dan mohon maaf juga, saya tidak membeli semua karya beliau. Yang paling menyenangkan adalah, ketika saya kepengin novel "Rindu" eh sahabat saya yang juga kompasianer memberikan saya buku tersebut, lho kok jadi curhat! hhehe :D
BalasHapusSenada dengan mbak Putri Apriani, saya juga penggemar Tere Liye. Saya punya beberapa judul karangan beliau tp yang rindu belum punya sih. Bagaimana cerita novel Rindu?
BalasHapusMbak Putri dan mba Fabina., aku posting review novel yang Rindu di Kompasiana. Hiks,... tapi yang baca dibawah yang baca review ini. hehehehehe. Perjalanan Haji mbak.
Hapusnyimak aje dah :D
BalasHapusMakasih mas Ando nyimaknya.... hehehehe.
Hapus