Minggu, 22 Maret 2015

{Ruang Luar Kelas] Berenang

Berenang bersama anak muridku adalah salah satu hal yang biasa kulakukan sebelumnya. Tepatnya sih bukan berenang, karena sebenarnya aku tak bisa berenang, tetapi bermain air di kolam renang. Aku pernah juga coba belajar berenang, bisa sedikit2 sebelum menyerah, tak sanggup berlama lama berlatih menahan nafas dalam air.


Walaupun demikian aku selalu senang melakukannya. Menyenangkan sekali berada di air bersama anak-anak itu. Dulu murid yang berenang ke kolam renang bersamaku adalah murid kelas 5. Kami pergi bersama ke kolam renang Duta Mas di Jelambar. Seru sekali. Orang tua anak-anakku juga ikut, sementara emak2 ngerumpi soal harga barang-barang, aku dan anak bermain air.


Bermain air di kolam renang adalah waktuku membangun relasi dengan siswa siswi di luar kelas. Mereka merasa dekat denganku dan lebih mau mendengarkanku. Keluar uang? Ya apa daya. Belum ada yang punya kolam renang pribadi di antara mereka. Sekolah juga tak punya kolam renang. Jadi enjoy saja. Aku tidak ditraktir, jadi memang merogoh kantong sendiri. Tak apa. Senang kok.


Waktu aku mengajar di Kalimantan, aku juga pernah pergi bermain air di kolam renang dengan murid-muridku, kali ini mereka murid kelas empat. Perjanjiannya adalah semua mengerjakan PR dan kalau aku tak salah ingat, mereka tidak boleh dapat nilai dibawah enam untuk pelajaran Matematika yang kuampu. Percaya ngga? Banyak yang lolos seleksi. Kali ini aku lupa siapa yang membayar. Sepertinya bayar masing masing juga. Tetapi itu fun sekali. Salah satu anak kelas empatku ini ikut OSN seminggu kemudian akan ke Singkawang.


Kemarin adalah berenang bersama kelas limaku. Sudah lama aku menjanjikan, namun karena belum pernah minta izin pada atasan, aku belum berani turun ke kolam saat menemani mereka di hari berenangnya. Sebelumnya waktu kelas empat, kalau mereka berenang sebagai walikelas, aku tidak menemani. Baru tahun ini kebijakan diberlakukan. Walikelas mendampingi siswa ke kolam renang dan menunggui sampai selesai. Jujur saja menunggui anak berenang itu membosankan. Lebih menyenangkan bermain air bersama mereka.

Senang sekali, walaupun aku perlu membeli pakaian seragam renang sekolah, aku bisa turun ke air bersama anak-anak. Percaya? Mereka semua kesenangan melihat aku turun ke air. Aku diajak ngambang sama-sama. "rileks aja miss, nanti juga ngambang!" seru mereka. Sementara aku cuma bisa tertawa mengingat aku tak pernah bisa rileks. Yah, mau ngambang gimana kalau ngga rileks kan?

Beberapa muridku mengajariku berenang. Ada yang meminjamiku seluncur dan juga kacamata renang. Maklum juga mereka kalau Ms. Maria memang bukan berenang karena suka berenang, tapi sekedar menemani mereka. Kami tertawa senang selama beberapa saat. semeter bisa sih renang tapi ngga sanggup benar menahan nafasnya. Guess what? Pas lagi ketawa tiwi, guru olahraga yang nangkring di pinggir kolam mau menunjukkan cara berenang malah kram kaki dalam kolam renang,... untungnya di kolam yang tidak dalam, sehingga aku bisa membantunya ke tepi, dan memanggil salah satu teman yang menjaga untuk membantu.

Membangun relasi dengan murid itu sungguh sederhana. Menepati janji, dan bersahabat dengan mereka.

Hari yang menyenangkan, 19 Maret 2015.

Salam edukasi,


Maria Margaretha

8 komentar:

  1. Hahaha, pasti itu pengalaman tak terlupakan buat sang guru olahraga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahahaha... entahlah. Saya lupa nanya.... kelewat senang bermain dengan anak-anak sih,...

      Hapus
    2. Asiiknya berenang dengan siswa. Anak saya yg kelas V SD juga senang kalau sekolah mengadakan acara berenang. Tetap semangat jadi guru ya Miss. GBU

      Hapus
    3. Iya bu Fabina,... anak-anak selalu senang dekat gurunya. Trimakasih bu Fabina kunjungannya.

      Hapus
  2. Serunya berenang bersama anak2 asuh...

    BalasHapus
  3. Asyik dan menyenangkan
    salam buat murid murid yang cerdas Bu Guru maria
    sukses selalu :)

    BalasHapus

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...