Tidak semua sekolah mengadakan ulangan tengah semester. Setahu saya. Ada yang mengadakan pekan ulangan, dan ulangan akhir semester, ada juga yang ulangan setiap unit topik, dan hanya ulangan akhir semester. Namanya ulangan, kalau SD yang kepo itu bukan siswanya sih kebanyakan. Tapi emak-emaknya. Nah kalau ulangan begini orang tua pada sibuk. Membimbing anaknya, kemudian heboh juga kadang nanya guru, gimana nilai anaknya, dan tak jarang juga menuntut anaknya belajar lebih panjang.
Sebenarnya, belajar terencana dan teratur lebih baik. Namun sayangnya lebih banyak orang tua lebih menekankan belajar saat mau ulangan daripada belajar dengan teratur.
Guru sendiri setiap kali mengajar juga sebenarnya ingin mengarahkan anak belajar dengan teratur, dengan memberi PR secara rutin. Namun kadang kala guru ini kesibukan yang tak terlihatnya banyak. Ada rapat mingguan, ada pemeriksaan latihan sekolah/PS, dan perencanaan pembelajaran. Membuat soal ulangan juga merupakan kegiatan tak terlihat Guru. Bayangkan bahwa soal ulangan yang dikerjakan siswa dengan durasi 30 menit misalnya memerlukan waktu 6 jam untuk menyiapkannya. Kalau soal dengan durasi 90 menit, guru perlu bekerja sekitar 18 jam mempersiapkannya.
Banyak juga sebenarnya bank soal di buku-buku bank soal, namun kadang kurang sesuai dengan siswa yang dibimbing sehingga guru HARUS menyiapkan yang lebih sesuai.
Nah, saat ulangan tengah semester atau ulangan akhir semester begini, kadang menyebalkannya adalah, anak mengerjakan soal kita ini hanya dalam waktu 1/3 nya. Kesal sekali kan? Setelah diperiksa ternyata nilai atau hasil atau jawaban anak tidak benarnya mencapai 25%-50%. Ini berarti anak tidak mencapai KKM. Guru harus melakukan perbaikan, menerangkan kembali, dan sebagainya. Padahal, saat didiskusikan lagi, nyata bahwa sebenarnya si anak bukan tidak bisa, tetapi, tidak mengerjakan sesuai instruksi tertera.
Misal, jawab dengan kalimat lengkap, eh dijawabnya dengan singkat. Atau, kalau matematika paling sering unit tidak ditera, misalnya, dalam soal cerita ditanyakan berapa kg sisanya, nah, si anak ini malas menuliskan angka kg dari hitungannya. Cuma nulis kg sih, tapi pengaruh juga. Karena bisa saja jadi ons, gr, atau lainnya.
Nah, ini membuat guru harus bekerja lagi, memeriksa perbaikan, dan juga melakukan pembelajaran ulang, memeriksa, sebenarnya kenapa anak tidak bisa mencapai KKM atau ketuntasan.
Sejauh ini, belum ada sih jawaban UTS atau UAS yang seperti di wall FB yang aneh aneh gitu. Kayak, jawab dengan lengkap dan benar, eh dijawab lengkap, benar, lengkap, benar, belum per nah terjadi. Mudah-mudahan tidak terjadi, karena saya akan kasih nilai 100- jika terjadi.
Selamat pagi teman-teman, (lagi pusing koreksi mid)
MAria Margaretha
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tips Hidup Maksimal
Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...
-
Jaman saya sekolah dulu, tas saya relatif ringan. Buku pelajaran dipinjami oleh sekolah dan tidak ribet bawa buku cetak. Sekarang ini berbe...
-
Judul:Zone Penulis: Jack Lance Penerbit: Bhuana Sastra/BIP Jumlah halaman : 328 ISBN: 9786024554927 Harga: Rp. 75K Sinopsis: Dengan ...
Tuntutan pendidikan anak2 sekarang tambah canggih. Butuh guru yang penuh dedikasi. Tetep smangat mbak Maria
BalasHapusMakasih Pak Pical,... tetap semangat kok,... cuma ngantuk aja dikit. heheheheh.
HapusBu Maria, jadi yang jawab "BENAR" dan "TEPAT" juga bakal dikasih nilai 100 dong bu? hehe :D
BalasHapusSemangat koreksinya bu ^^
Iya 100-,... alias 100 dikurang skor yang dijawab benar dan tepat itu... hehehehe.
HapusIya, saya lihat suami saya kalo lagi ngoreksi ulangan suka pusing sendiri, sayangnya saya nggak bisa bantu he he he
BalasHapusKalau Pilihan Ganda kayaknya bisa bantuin bu,... tapi kalau isian atau jawaban lengkap, memang perlu si pembuat soal sendiri yang memeriksanya. hehehehehe... sama pusingnya yaaa sama yang sehari-hari masak, dan kerjaan lain.
HapusIya bu, paling bisa bantuin PG doang. Emang setiap kerjaan pasti ada tantangannya ya?
HapusBenar semua pekerjaan ada tantangannya. Dan kalau ngoreksi PG enak, buat soalnya benar-benar.... laaaaaaaammmmmmmaaaa.
HapusRuwet ah! *emak-emak santai*
BalasHapusAnaknya pasti sudah mandiri.... Selamat.
HapusOoo, ya sulung saya kemarin ada UTS, untungnya nggak kena Remed (remedial)...
BalasHapus