Belajar dari kehilangan buku catatan khotbah saat pindah ke Jakarta, belakangan ini saya mulai menuliskan setiap khotbah yang saya dengar di blog. Setidaknya, kalau toh catatan saya hilang masihlah saya punya copy-nya yaitu di blog. Kebiasaan menuliskan catatan saat khotbah sudah sejak SMP sebenarnya. Ingatan saya kadang tidak seefektif tulisan.
29 Maret 2015, dalam ibadah pertama 7.30, pembicara adalah ps. Allen, yang kini bermukim di Bandung. Dalam khotbah hari ini, beliau menggunakan bahasa Indonesia. Unik rasanya mendengar orang asing berbicara dalam bahasa Indonesia. Kesalahan ucap sederhana seperti punggung, menjadi pungu membuat jemaat tertawa. Namun tetap saja pembelajaran dalam khotbah selalu ada.
Uniknya lagi, beliau menggunakan metode khotbah seperti mengajar di sekolah minggu. Saya sempat terheran heran saat melihatnya membawa ransel ke mimbar. Penasaran. Namun saat beliau menggunakannya untuk mendemonstrasikan maksud pelajaran tersebut saya jadi termenung. Sempat ya memikirkannya?
Beliau membawa banyak barang-barang,
1. Batu. Batu yang sangat besar kalau saya boleh katakan. Ia menjelaskan bahwa batu besar tersebut seperti dosa, dan godaan yang menghalangi kita melangkah pada tujuan hidup kita. Godaan itu memang pasti ada dalam hidup manusia, namun, seharusnya kita bisa dengan yakin berkata tidak kepada godaan. Dosa dan godaan, membuat kita jadi mudah menyerah. (Quitter)
2. Bola. Bola menjelaskan hal hal yang kita senangi, namun tidak membantu kita mencapai tujuan kita. Pastor Allen menggambarkan kehidupan kita ini seperti mendaki gunung. Buat apa bawa bola ke gunung? Namun apakah tidak boleh? Boleh, hanya tidak membantu. Kesenangan membuat kita menjadi seseorang yang berkemah/bersantai (Camper)
"Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun. I Korintus 10:23
3. Buku, harmonika, laptop, ini berguna, namun, apa iya dibutuhkan? Ini baik, namun apakah ini membuat kita mudah berjalan mendaki?
Sebenarnya ilustrasi pendakian ini bisa juga disamakan dengan perlombaan lari. Bayangkan jika kita lomba lari membawa batu, atau bola atau buku dan laptop? (saya pernah. Berat dan bikin sakit punggung, to be honest)
Hal hal yang baik saja belum tentu bermanfaat.
Quote: hal-hal yang baik, mengaburkan hal hal yang terbaik.
Nats: Ibarni 12: 1-2, I Korintus 10: 23
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tips Hidup Maksimal
Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...
-
Jaman saya sekolah dulu, tas saya relatif ringan. Buku pelajaran dipinjami oleh sekolah dan tidak ribet bawa buku cetak. Sekarang ini berbe...
-
Judul:Zone Penulis: Jack Lance Penerbit: Bhuana Sastra/BIP Jumlah halaman : 328 ISBN: 9786024554927 Harga: Rp. 75K Sinopsis: Dengan ...
...perumpamaan yang menarik, Mbak. Ada pelajaran yang bisa saya ambil dari tulisan ini dan membuat saya merenung :)
BalasHapusTrimakasih apresiasinya Pak Ryan,...
Hapus