Guru juga Manusia

Ingat lagu yang ujungnya ... juga manusia? hmmm,...
setiap profesi memiliki tuntutannya masing-masing. Kadang kala ada juga saatnya kita burn out, dan sedemikian buruknya burn out, kadang kala liburan yang sesungguhnya dibutuhkan.


Apa itu burn out?


Burn out adalah istilah psikologi yang digunakan untuk menggambarkan perasaan gagal dan lesu akibat tuntutan yang terlalu membebankan tenaga dan kemampuan seseorang. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Freudenberger pada tahun 1974. Penelitian mengenai topik ini awalnya dilakukan di bidang pendidikan, terutama pada guru yang mengalami penurunan kinerja yang disebabkan oleh burn out. Burn out diasosiasikan dengan perasaan tanpa harapan dan kesulitan untuk melakukan pekerjaan atau kesulitan mengerjakan pekerjaan secara efektif.



Kelelahan karena koreksi, administrasi dan event sekolah adalah hal-hal yang biasa dialami guru-guru.
Namun sebenarnya bukan hanya liburan yang dapat membantu guru membebaskan diri dari burn out, beberapa hal istimewa dapat membuat kita siap kembali mengajar dengan semangat.


1. miliki kegiatan yang memberi semangat. Suka berkebun? Berkebunlah. Jangan pikirkan dulu siswa anda saat menikmati berkebun. Nikmati saja. Suka memasak? cari resep-resep baru untuk dicoba, nikmati dan jangan lupa bagi saya yaaaa.... hahahahaha. Suka membaca? Bacalah hal-hal menghibur. Suka ketemu orang? kunjungi dan temui teman-teman baik yang mungkin sudah lama tak kita temui karena kesibukan di sekolah.


2. tuliskan atau ceritakan tekanan yang dihadapi. Hati-hati, jangan sembarangan cerita atau menulis. Pastikan salurannya tepat. Aar tidak menimbulkan tekanan baru.


3. membaca kitab suci. Sebenarnya, ini jurus utama. Saya simpan di bagian terakhir, agar semua tahu bahwa kalau semua gagal, TUHAN selalu bisa jadi tumpuan utama. Bagusnya sih, selalu TUHAN no 1. Sisanya bonus.



Salam edukasi, TETAP SEMANGAT yaaaa....