Selasa, 08 Desember 2015

Menerima Permintaan Maaf

Siapa yang senang dengan sengaja membuat kesalahan? Hal yang terpikir oleh saya adalah, tidak ada. Tak ada orang yang mau membuat kesalahan. Typo bisa dibetulkan dengan tombol del dan ketik ulang. Tapi dalam keseharian kita masih manusia biasa. Membuat kesalahan memang sering terjadi. Bukan disengaja harusnya. Kecuali orang yang iseng atau jahil yang sengaja mau membuat orang salah paham.
Menuliskan ini mengingatkan saya pada suatu peristiwa. Sebagai guru saya punya kebiasaan berdisiplin. Saya kesal kalau ada kolega terlambat masuk kelas, karena cemas anak anak bermain dan mengalami hal yang tak diinginkan. Sampai suatu hari, saya sendiri yang terlambat. Saya yang seperti mesin saat melakukan tugas, karena salah melihat jadwal hari Selasa saya baca Rabu akhirnya terlambat masuk kelas dan dijemput ketua kelas. Memalukan dan menyedihkan saya selama beberapa hari.
Kesalahan seperti ini bukan disengaja. Kata kolega saya, membuktikan kamu manusia. Saya lah yang sulit memaafkan diri.
Sebenarnya, bukan hanya kesalahan semacam ini. Banyak kesalahan yang pernah terjadi. Ada beberapa hal yang saya pelajari dari kesalahan kesalahan saya.
1. Sekalipun kesalahan dibuat tidak sengaja, belum tentu dipahami sebagai tidak sengaja.
2. Meminta maaf tidak menyelesaikan masalah. Karena beberapa orang mempunyai kecenderungan sulit menerima kesalahan dan memaafkan.
3. Melebarkan pintu maaf. Mestinya seseorang minta maaf itu merasa malu. Apalah kurangnya memberi maaf dengan ikhlas tanpa mengungkit ungkit kesalahan lainnya yang mungkin sebelumnya pernah terjadi. Kita tidak mungkin meminta seseorang seperti diri kita.
Saya msalnya ngga mungkin meminta kolega saya ngga terlambat masuk kelas. Tapi saya mungkin bisa mengingatkan jam pelajarannya. Terlambat sekali dalam 6 bulan bisa dimaklumi. Kalau sampai sebulan sekali barulah hal ini perlu menjadi perhatian.
Terpeleset sekali saja sakit. Apalagi berulang kali. Maka, baik juga jika kita menerima permintaan maaf dan melupakannya.
4. Tidak perlu bawa perasaan. Mungkin dia tidak sengaja. Ini penting, karena kan kita ngga mau penyakitan gara gara ketidak sengajaan seseorang kan? Bawa perasaan tak baik buat kesehatan. Memaafkan dengan ikhlas itu sehat dan menyembuhkan.
Selamat memaafkan.

2 komentar:

  1. Kata Bang Haji... Cukup satu kali kehilangan tingkat. Bukan tongsis ya. Dan orang baik bukan orang yang nggak pernah salah tapi yang kalau salah cepet nyadar dan memperbaikinya.

    BalasHapus

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...