Tampilkan postingan dengan label Nunggu Film My Generation. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nunggu Film My Generation. Tampilkan semua postingan

Kamis, 19 Oktober 2017

Penasaran, Sama Film My Generation


Sebagai guru SD kadang saya suka miris dengan pertanyaan para orang tua murid saat membagikan rapor. Saat ini orang tua kompetitif sekali. Bukan hanya miris, saya juga kesal. Kenapa anak anak mereka harus diukur dengan nilai-nilai angka sekolah, yang kalau boleh jujur korelasi dalam hidup mereka tidak ada. Saya melihat bahwa anak anak yang berhasil bukan mereka yang nilai akademisnya tinggi. Namun mereka yang kehidupannya balance dan menikmati masa kanak kanak-nya.

Well sebagai guru, saat saya membaca pernyataan Suki, bahwa hidup ngga diukur hanya dari nilai Matematika, saya bisa maklum. Kasihan kan kalau anak anak kita jadi tidak PEDE alias krisis PEDE cuma gara gara nilai sekolah dan terutama nilai matematika?
Bidikan Mbak Upi yang sudah membuat film “My Stupid Boss” (yang sukses bikin saya ngakak) dalam film nya yang akan tayang 9 November membuat saya sukses penasaran dan ingin menonton. Beberapa  quote dari bintang-bintang film ini dapat dilihat pada Instagram @mygeneration. Oh ya, yang membuat lebih penasaran lagi, mereka para pemain ini debutan baru lho. Jujur saja, saya ingin melihat kemampuan akting mereka, segera.

Selain mengenai sekolah, ada hal lain yang menjadi pemikiran para remaja masa kini. Mengapa sih, mereka dilarang merokok, main HP, nonton sinetron, berbahasa kasar, membolos, terlambat, berkelahi, TETAPI, PAPA MEROKOK, MAMA NGGA LEPAS DARI HP DAN TV SELALU NYALA TAK PEDULI SINETRON dan di status FB PAPA DAN MAMA selalu bertengkar dan berbahasa kasar. Apalagi  Katanya ngga boleh tapi??? Generasi ini menjadi kebingungan, karena norma dan kenyataan sehari hari yang tidak sama.

Pengen lihat trailernya?

Film ini  juga bercerita perihal persahabatan 4 remaja yang mengingatkan saya mengenai persahaban di masa sekolah saya dulu dan persahabatan remaja masa kini. Persahabatan itu tidak melulu soal jalan bareng, dan tertawa-tawa. Namun persahabatan adalah supporting sistem kita kala kehidupan kita ada di keadaan paling ngga enak. Sahabat sebenarnyalah yang membuat kita bisa melihat harapan dalam keadaan sulit. Apakah keluarga yang pecah, orang tua yang berpisah dan tidak menjadi teladan, guru yang menyebalkan, yang menjadi situasi sulit para remaja, sampai pada masalah pubertas yang membuat emosi remaja labil, ada harapan jika kita bersahabat dengan orang yang baik. Persahabatan bukan sekedar celoteh bersama, tapi juga memberi semangat dan menemani di situ. Profil persahabatan inikah yang ditampilkan dalam film my generation? Film My generation diharapkan menjadi film edukasi bagi orang tua untuk lebih memahami anak anak remajanya.

Menurut mbak Upi dalam pers rilis, pengerjaan film ini melalui riset sosial media selama 2 tahun untuk mendapatkan gambaran bahasa, dan perilaku remaja masa kini.
Di FB saya, seorang murid saya melihat gambarnya sempat bertanya, ini film pergaulan bebas ya Ms? Jawaban saya adalah, Yah, kan saya belum nonton. Jadi nonton dulu baru bisa tahu. Tetapi untuk lebih amannya saya menyarankan orang tua lebih dulu menonton untuk memperoleh gambaran seperti apa sih remaja masa kini itu.  
Tapi, siap siap ya kena sentil, dalam film ini. Salah satu kalimat dalam film ini yang dapat menohok pada orang tua seperti, "Sometimes parents give us idea how to be bad kids." saya yakin membuat kita menarik pelajaran. 


Saya sendiri jadi makin tidak sabar mau nontonnya film My Generation yang rencananya akan mulai tayang di bioskop 9 November 2017 ini. 

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...