Tampilkan postingan dengan label cni. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cni. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 Agustus 2017

Belajar membuat kontent marketing, Minggu Sore 27 Agustus 2017


Apa yang kamu sukai sebagai kegiatan hari Minggu? Jelas, buat saya hari Minggu adalah kesempatan untuk menikmati hidup. Pertama dan terutama saya menyiapkan diri mengikuti ibadah di gereja. Kecuali sakit, biasanya saya selalu mengikuti ibadah pertama jam 07.30. Setelah ibadah di gereja, biasanya saya menyempatkan diri ke klinik langganan untuk mengambil obat tekanan darah tinggi saya. Kemudian, mencari ilmu, entah dengan nongkrong di took buku, atau bergabung dalam blogger gathering.

CNI Indonesia adalah salah satu mitra Indonesia Sosial Blogpreneur yang aktif mengundang blogger untuk gathering. Sekitar 25-30 blogger biasanya bertemu dan mendapatkan ilmu dari dua narasumber yang disiapkan. Saya beruntung, mendapatkan 1 tiket blogger gathering minggu siang lalu, 27 Agustus 2017.

Dalam blogger gathering tersebut, selain saya mendapatkan ilmu yang bermanfaat, saya juga memperoleh makan siang cuma-cuma, dan souvenir cantik CNI.

Apa saja ilmu yang saya dapatkan? Ada 3 sesion bermanfaat yang singkat yang dibagikan dalam 3 jam pertemuan siang itu.

Pada session pertama, mas Niko Riansyah, selaku narasumber pertama membagikan mengenai membuat konten yang baik untuk pemasaran. Konten yang baik akan dapat ditulis jika blogger punya kemauan membaca. Apa saja yang perlu dibaca? Buku, blog, media social, publikasi brand, media terkemuka adalah bahan bacaan yang memperkaya blogger. Banyak membaca merupakan modal yang baik bagi seorang blogger. Kemudian, blogger perlu mengidentifikasi dan memahami target pengunjung kita. Sebagai blogger kita harus rajin menganalisa, pengunjung blog kita suka mencari apa dari blog kita. Dengan demikian, kita dapat membuat konten yang relevant dan berkesinambungan.
Mas Niko Riansyah berbagi ilmu membuat konten Marketing
Agar blog kita dikunjungi banyak orang, kita sebaiknya membuat konten kita bebas dari registrasi. Publish free. Biarkan orang membaca konten kita secara cuma cuma. Bukan hanya cuma-cuma, kita perlu membuat konten yang unik dan kreatif. Unik artinya, tidak akan ditemukan di blog orang lain. Kreatiflah dalam membuat konten blog.
Ingat, jangan mencuri konten orang dan mengakuinya sebagai konten kita, yaitu co-pas. Google bisa mendeteksi co-pas lho.

Setelah membuat konten yang baik, kita dapat menggunakan social media untuk menginformasikan apa yang sudah kita buat.

Sesion kedua diisi oleh mas Gusti, yang berbagi tentang bisnis CNI. Beliau menerangkan bahwa CNI adalah bisnis multilevel marketing yang sudah berdiri selama 31 tahun. Saat ini CNI juga sudah menerapkan digital marketing sehingga CNI bekerja sama dengan komunitas untuk membuat orang berbisnis dengan CNI.

Bisnis CNI meliput banyak hal, termasuk suplemen kesehatan. Produk-produk CNI bisa dilihat di geraiCNI.com. menariknya, untuk berbisnis dengan CNI biaya yang dibutuhkan tidak besar. Hanya 5 juta rupiah, untuk mulai bisnis. Sementara jika ingin menggunakan produk CNI, kita dapat memilih paket user senilai 1 juta.

Pada sesion ke tiga, hadir narasumber mbak Haya yang merupakan pemenang berbagai lomba blog, dan juga menjadi juri pada beberapa lomba blog. Mbak Haya memberikan tips untuk memenangkan lomba blog. Hal yang terekam kuat dalam benak saya perihal memenangkan lomba blog versi mbak Haya adalah sebagai berikut,

1.       Passion. Ikutilah lomba blog yang memang sesuai dengan passion kita. Kalau tidak suka produknya jangan diikuti lombanya. Kita bisa memenangkan lomba blog berbasis pada pengalaman kita. Kalau tidak punya pengalaman sendiri, tapi tertarik? Carilah narasumber, yang punya pengalaman yang mau membagikan detil detil pengalamannya.

2.       Jujur. Kita sebaiknya menjaga integritas saat mengikuti lomba blog. Jangan menggunakan trik trik yang tidak bermoral, seperti, mengisi blog sekenanya pada malam deadline, lalu baru mulai memoles, setelah dipublish.

3.       Berdoa. Bukan berdoa menang saja sih. Namun juga kemampuan melihat kekalahan sebagai kesempatan dari blogger lain yang memenangkan lomba itu. Jika kita sudah maksimal membuat konten blog kita untuk lomba, baik dengan riset, menulis dengan rapi, tanpa typo, membuat tampilan cantic di blog dan tetap kalah? Itulah saatnya belajar. Kerelaan belajar itulah yang membuat kemampuan kita makin kinclong dalam lomba lomba.
Suasana belajar yang dinamis. Semangat juga ibu dan bapak blogger nih.

Mbak Haya berbagi.

Harus ya menang lomba blog? Apa sih keuntungannya?

Tips sederhana mbak Haya




Demikianlah, seputar minggu sore saya 27 Agustus 2017. Belajar? Jangan berhenti. Yuk.

Sabtu, 03 Juni 2017

Belajar Search Content, Social Content dan You Tube Optimize di hari kedua puasa. Seruuu.

Kesempatan belajar adalah sesuatu yang tidak pernah saya sia-siakan. Saya memang masih seorang guru SD, namun saya belakangan mulai menulis di blog dan Kompasiana, sebuah platform blog yang cukup dikenal masyarakat. Saat membaca peluang belajar yang ditawarkan Indonesian Social Blogerpreneur (CNI), melalui workshop Bersama CNI dan dua narasumber yang berwawasan dalam hal konten digital, tentu saja saya mendaftarkan diri. Senang sekali saat menerima pesan bahwa saya diundang. Kegiatan workshop dilakukan di gerai Bebek Dower Pasar Festival Kuningan Minggu sore, 28 Mei 2017.
Saat saya tiba, sudah banyak peminat ilmu lain yang saya lihat. Tak lama kemudian, acara dibuka oleh bapak Gusti Alendra sebagai perwakilan PT CNI yang bekerja sama dengan komunitas ISB. Pak Gusti menjelaskan keberadaan CNI dan jalinan kerja sama CNI dengan komunitas ISB yang didasarkan bahwa CNI juga mempunyai kepentingan terhadap kemajuan bloger, sebagai bagian digital marketingnya. Pak Gusti juga menyebutkan bahwa beberapa orang menanyakan apakah CNI masih ada? Hingga saat ini CNI telah berusia 31 tahun.
Narasumber kami, adalah mas Niko Riansyah Digital Marketing Spesialis PT CNI yang berbagi materi mengenai Search Content dan Social Content. Awalnya saya bingung apa yang dimaksud dengan search content. Melalui pemaparan mas Niko saya mendapatkan pencerahan. Jadi, bloger adalah orang orang yang membuat konten. Apakah konten yang dibuat fun, visual, maupun informative. Pada saat membuat konten, sudah tentu bloger mempunyai tujuan dan harapan, seperti ingin kontennya viral, banyak pengunjung, yang membuktikan bahwa kontennya bermanfaat. Kenyataannya kadang konten yang dibuat hanya dilihat 5 orang, yang bahkan tidak masuk di halaman pencarian. MENGAPA???
Menurut mas Niko, hal itu bukan semata karena kontennya.  Dalam hal ini perlu strategi agar konten kita disukai dan dicari. Mas Niko menyebutkan bahwa audience kita cenderung mencari konten. Agar content yang dicreate bertemu dengan orang yang membutuhkan, seorang content creator harus tahu bagaimana mesin pencarian google bekerja. Kita perlu mempelajari SEO, dan menggunakan keyword pada halaman yang kita buat, selain juga menyesuaikan gambaran pencarian. Kalau perlu setiap halaman artikel ditempel SEO, agar  bisa dengan mudah terdeteksi mesin google.
Agar blog kita ramai pengunjung, kita perlu memperhatikan tiga hal, yaitu, validnya konten, tampilan web yang mudah dibuka, dan tentu yang terpenting informasi pada konten kita sesuai kebutuhan pembacanya.
Itu mengenai konten yang dicari. Sementara konten secara social maksudnya, respon pembaca terhadap konten kita. Sosial konten adalah kemasan dari search konten tadi.
Dalam sesi berikutnya, Mbak Yonna Kairupan menyajikan bagaimana membuat konten You Tube yang memaksimalkan blog kita.
Awalnya mbak Yonna memulai dengan pertanyaan, apa yang menghalang kita memulai membuat konten You Tube kita sendiri. Sejumlah alasan disajikan dan dipatahkan mbak Yonna dengan penjelasan yang memikat.
Berikutnya mbak Yonna mengajak kami untuk menjawab pertanyaan,
Apa motivasi membuat video you tube?
Bukan ikut-ikutan kawan saja, atau sekedar menghabiskan kuota saja. Kita perlu memiliki motivasi Karena rasa suka dengan tema yang kita pilih. Kayak saya guru, mau membuat you tube pembelajaran, ya Karena memang suka.
Apa pengaruh yang kita inginkan?
Buat saya sebagai guru, tentu saya ingin membuat penonton saya memahami materi yang saya sampaikan. Buat teman teman yang review product atau jalan jalan ya jelas pengaruh yang diinginkan beda.
Apa benefit yang ingin kita capai?
Jangan semata mata uang saja. Walaupun memang memnjadi You Tuber menghasilkan dolar. Tetapi gali, benefit yang benar benar merupakan value kehidupan kita.
Kemuadian mbak Yonna memberikan ulasan bagaimana memulai mengisi konten you tube kita. Ada 8 hal yang dibahas.
1. Kenali dirimu
Mengetahui kekurangan dan kelebihan kita dapat membuat kita membuat konten video/youtube kita berbeda dengan youtuber lain dan disukai Karena style kita sendiri.
2. Kenali target audiens kita
          Setelah mengenali diri sendiri, kita perlu mengenal siapa siapa pembaca/ penonton kita. Bagaimana tahunya? Riset. Cek tulisan/video mana yang memberikan paling banyak views dan komentar. Dengan demikian kita tahu apa yang disukai pembaca/ penonton kita.
3. Fokus (Clear Branding)
          Clear branding kita sebagai bloger apa? Untuk memudahkan memang baiknya dihubungkan dengan blog kita. Kita harus tahu sebagai bloger kita dikenal sebagai bloger apaan? Food bloger? Travel Bloger? Apapun branding kita di blog, bias kita gunakan untuk branding kita di video/youtuber. Ada penanya, jika sebagai food vlogger, tapi ditawari brand untuk me-review ponsel. bagaimana? Bisa! Kita bisa me-review ponsel dengan kapasitas kita sebagai food vlogger.
4. Pesan sampai ke audiens (Clear Message)
Fokus ke konten yang dibahas. Kita perlu menyampaikan pesan dalam video kita dengan jelas dan tidak berputar putar, yang membuat penonton jadi gemas, malas dan bingung. Apa sih maksudnya?
5. Value
          Apa value dari vlog kita? Apakah informatif? Edukatif? Inspiratif? Menghibur? Jangan sampai penonton sudah buang-buang kuota buat nonton, tapi mereka tak dapat apa-apa. Value inilah yang saya jadikan motivasi saya ngeblog. Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.
6. Promosi!
          Selesai membuat video, aktiflah mempromosikan link video kita di medsos yang kita punya. Jangan bosan, lakukan saja berkali-kali.





7. Konsisten      
Keuntungannya jika saya selalu konsisten upload video di Youtube adalah Youtube akan men-suggest video kita ke penontonSaya pernah mencari video perkalian ternyata malah akhirnya nonton video pecahan. Eh, kok? Hahahahaha. Ini karena saya melihat ‘suggest video’ di side bar kanan laman Youtube. Kita tertarik dan mengklik link yang di-suggest Youtube. Karena saya juga perlu video itu. Tapi kan awal yang dicari bukan itu? Iya gitu deh.
Tipsnya adalah pilih 4 pertanyaan penonton yang sesuai dan buatlah 4 video sekaligus untuk menjawab pertanyaan tersebut. Uploadnya yang diatur. Dijadwalkan sehingga dalam satu bulan atau dua bulan kita tidak perlu repot syuting dan syuting lagi. Kita juga perlu bisa dan membiasakan melakukannya sendiri. Jangan selalu menunggu bantuan orang lain.
8. Last but not least, ready for haters!
Haters selalu ada dan pastikan ada yang akan memberi kita thumbs down di video yang kita buat. Ada juga komentar negatif. Terus saja belajar supaya semakin baik lagi.

Mbak Yonna menceritakan bagaimana ia belajar autodidak dari Youtube dan brainstorming sama kawan-kawan vlogger luar negeri. Mengapa? Katanya, orang Indonesia mah jarang mau berbagi/menjelaskan. Makanya beruntunglah saya yang duduk di Bebek Dower Pasar Festival sore itu mendengarkan dan belajar dari mbak Yonna dan Mas Niko. Dapat ilmu dan juga dapat bonus buka bersama teman teman bloger lain serta oleh oleh dari CNI, sekotak lemon tea menemani hari hari membuat soal tes akhir tahun ajaran. 
Hehehehe. Mudah mudahan ini bermanfaat buat teman teman. 

Jumat, 31 Maret 2017

Branding in The Digital Era, Suatu Pembelajaran

Sebagai seorang guru, saya selalu menggunakan setiap kesempatan untuk belajar. Seringkali ada workshop cuma cuma yang dapat memberikan ilmu, wawasan dan juga memperluas pergaulan. Tentu saja bergaul dan mengenal teman teman maya juga menjadi sesuatu yang membuat hati bersemangat.
Minggu lalu, 26 Maret 2017, saya beruntung mendapat kesempatan melalui komunitas Indonesia Social Blogpreuneur, belajar tentang "Branding in the Digital Era" yang didukung oleh CNI Indonesia. CNI sebagai pendukung dari workshop ini pada pembukaan menjelaskan bahwa dengan perubahan era, CNI pun melakukan terobosan membangun branding melalui websitenya dan kerja sama dengan komunitas bloger. Hal ini diterangkan oleh Mas Gusti sebagai perwakilan CNI.

Dalam workshop pertama, mas Vincent, founder helofranchise menjelaskan mengenai membangun branding melalui website.
Mula mula mas Vincent menanyakan, yang membuat workshop ini interaktif juga, apa beda website dan blog. Secara sederhana dijelaskan bahwa website adalah situs url dengan berbagai konten yang tampilannya beragam. Blog adalah halaman situs yang berisi konten dengan topik yang spesifik dengan tampilan terbatas. Mas Vincent menerangkan cara pembuatan website. Pertama, dengan SAaS yaitu software as a service, contoh seperti wix, website builder, blogger, kedua dengan Personal Service, contoh CMS, seperti WordPress, joomla, drupal, atau dengan scratch seperti Tokopedia. Dalam hal personal service ini, diperlukan pemahaman bahasa ​program.

Ada beberapa komponen website,
1. Konten. Berita atau produk? Itu adalah konten suatu website.
2. Fitur. Meliputi widget, interaksi dan halaman.
3. Design ialah tampilan website. Desain ini mempengaruhi interaksi dengan pengunjung web.
4. Lay out adalah penempatan komponen website.
5. Performa yaitu hosting, jaringan dan keamanan website.
Sesi kedua workshop diisi oleh mbak Dewi K Rahmayanti. Mbak Dewi sharing tentang Personal Branding di Sosial Media. Ada empat​ topik utama dalam pemaparan mbak Dewi. 
1. Personal Branding
Dalam personal branding ada dua hal yang perlu dipahami, yaitu bagaimana kita melihat diri kita dan bagaimana orang banyak di sekitar kita melihat diri kita. Siapa saya, gambar diri, misi, value dan visi diri sebagai brand, sebagai produk. Lebih dari 90% manajer HRD saat merekrut seseorang lebih dulu melihat sosial media profil dari orang itu. Apakah si kandidat adalah orang yang negatif (suka mengumbar keluhan), tidak masuk akal (irrelevant), atau populer (all star). 
2. Sosial Media Teamwork
Setelah personal branding​, cerita diri kita siap, set apa yang membedakan kita dengan yang lain. Maka kita perlu mengenali Unique Selling Point (keunikan diri yang menarik), bagaimana kita mempunyai tujuan dalam promosi. Apakah tujuan kita sebatas awareness, engagement, atau selling yang mendatangkan penghasilan. Kemudian, kita perlu menentukan target pasar kita siapa audience kita. Apakah generasi baby boomers, generasi X atau generasi milenial dan kita dapat memilih media sosial yang cocok. Ini yang dimaksud media teamwork. 
Setiap orang punya kisahnya, ada problem dan solusi dalam pengalaman pribadi. Yang penting jujur dan apa adanya. 
3. Menulis di Sosial Media. 
Kenali fungsi media sosial kita. Bedakan konten setiap sosial media. Apa manfaat faceboik, instagram, dan twitter, sehingga bermanfaat dengan baik. 
BASIC RULES: NO INSTANT RESULT
Jadi mengerjakan personal branding di media sosial ini tidak instan, perlu waktu dan ketekunan. 
4. Perencanaan sosial media. 
a. Dapatkan intinya
b. Buat secara singkat
c. Pertimbangkan gambar dan kesesuaian dengan tulisan
d. Pertimbangkan apa yang membuat orang membagikan konten kita. 
Berkaitan dengan penjelasan ini, mbak Dewi juga menyampaikan bahwa saat ini sosial media juga mempunyai hukum (UU ITE) yang menjadi aturan dan harus dipatuhi. Kita harus menemukan sumber terpercaya dengan memperhatikan kata kunci, riset gambar dan siapa yang ada di balik suatu website atau blog.




Saya belajar banyak dari workshop ini. Saya ingin berterimakasih pada CNI sebagai pendukung acara, yang dengan murah hati juga memberikan makan siang dan sekotak honey lemon tea CNI yang menyegarkan hari hari saya setelah acara workshop. Saya tak sabar belajar lagi bersama CNI, dan komunitas ISB. 
Salam Edukasi,
Maria Margaretha
Catatan: kredit foto untuk mbak Ani Berta, dari messenger FB

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...