Tampilkan postingan dengan label Novel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Novel. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 Mei 2018

Novel Thriller 2018: Zone

Judul:Zone
Penulis: Jack Lance
Penerbit: Bhuana Sastra/BIP
Jumlah halaman : 328
ISBN: 9786024554927
Harga: Rp. 75K
Sinopsis:
Dengan latar penerbangan 582 yang lepas landas dari Bandara LAX di Los Angeles dengan  tujuan Sidney novel ini diawali. Penumpang dan kru pesawat mempersiapkan penerbangan 14 jam tersebut. Namun tiba tiba semua sistem komunikasi dan navigasi pesawat kacau. Boeing 747-400 berakhir di saluran asing. Ada sesuatu yang berbahaya dan menghantui pesawat tersebut, mencengkeram dan mengendalikannya.
Novel ini membawa pembaca seperti berada dalam film dengan latar penerbangan yang sesungguhnya. Suasana mencekam dalam novel terasa. Bedanya, dalam film ada musik yang membuat suasana makin mencekam.
Tokoh tokoh dalam novel ini digambarkan dengan detil, dalam posisi masing masing. Sharlene Thierry dan Aaron Drake dua kru pesawat yang menjalin cinta. Jim Nichols sang kapten pilot, dan penumpang dijalinkan dalam cerita penuh ketegangan masing masing.
Kekuatan dari penulisan novel ini adalah penggambaran kengerian dalam pesawat, yang sempat membuat saya agak deg degan juga waktu mau berangkat ke Surabaya dua hari sesudah membaca novel ini. 
Di sini, Jack Lance memberikan satu kisah yang membuat orang bertanya tanya. Kita tak dapat menyangkal banyaknya kasus kecelakaan pesawat terbang yang tak terungkap hingga saat ini.
Penulis novel ini Jack Lance, yang berasal dari Belanda pada 29 April lalu menyempatkan diri hadir dalam peluncurannya bersama keluarga di Gramedia Central Park, Jakarta.  Saya senang sekali mendapat kesempatan menghadiri launching buku ini. Keramahan Jack kepada blogger yang hadir juga menyapa setiap orang yang datang. 



Novel ini memikat hingga halaman terakhir. Walaupun penuh ketegangan, yang menjadi ciri khas penulisan Jack Lance.
Buku buku Jack Lance telah diterjemahkan ke dalam 13 bahasa dan diterbitkan di 25 negara.
Penasaran?
Cari di Gramedia terdekat. 
Selamat membaca. 
Salam suka baca

Maria Margaretha

Selasa, 06 Juni 2017

Nonton Yuk, ... Novel “Insya Allah, Sah!” difilmkan

Menghadiri launching novel Insya Allah Sah di Gramedia Central Park tahun 2015 dua tahun lalu sebelum meninggalkan Jakarta untuk tinggal di Jambi, membuat saya tertarik saat mendengar bahwa novel ini difilmkan. Acara Meet and Greet, kemarin sore, 5 Mei 2017 membuat saya makin penasaran dengan filmnya.
Dalam acara meet and greet film "Insya Allah Sah!", selain mbak Achi TM penulis novel, dihadirkan Mas Pandji dan Mbak Donita sebagai pemeran dalam film ini. Mbak Achi TM menjelaskan bahwa difilmkannya novel ini merupakan doa yang dikabulkan ALLAH. Saat launching buku memang, sempat terlontar harapannya agar novel ini dapat difilmkan. Walaupun belum diberi kepercayaan menuliskan skenario film ini, mbak Achi tetap berbahagia, dan menyampaikan bahwa kehadiran film ini seperti bayi yang diharap-harapkan kelahirannya. Mbak Achi sungguh senang dan terlihat bersemangat. Mbak Achi menyebutkan bahwa ada beberapa bagian dalam novel yang dihilangkan dalam film, namun pada intinya tetap saja film ini mengadaptasi novel tulisan mbak Achi.



Uniknya dalam meet and greet ini, mas Pandji hadir sebagai tokoh dalam film itu, yakni kang Raka. Suasana meet and greet penuh dengan ger-ger an, saat Kang Raka (aka. Pandji) menceritakan bagaimana kepolosan tokoh Raka menjadi kelihatan unik di film ini. Hadir sebagai tokoh religious dan unik sampai menyebalkan, Kang Raka menegaskan pada bloger yang hadir dalam meet and greet bahwa, film ini akan memenuhi konten pesan moral dan konten komedi sekaligus. Ia menyampaikan bahwa adalah penting bagi kita untuk menepati janji pada sesama terlebih pada ALLAH.
Mbak Donita yang hadir belakangan, menegaskan bahwa sebagai film komedi, film ini benar benar akan membuat penonton tertawa dalam teater. Mbak Donita memerankan tokoh Kiara, sahabat Silvi sang tokoh utama yang digambarkan lebih kalem karena sudah menikah duluan.  Menuturkan tantangan menjadi pemeran dalam film yang dikerjakan syutingnya selama 3 minggu ini adalah bagaimana menahan tawa saat berakting dengan Kang Raka yang sungguh lucu sebab kepolosannya.
Dalam meet and greet juga dituturkan oleh mbak Donita dan Kang Raka, bagaimana Richard Kyle, yang mengagumkan kerajinannya. Richard yang merasa belum bisa berbahasa Indonesia dengan baik, berusaha maksimal dalam membaca skenario. Ada kejadian lucu yang terjadi saat syuting Bersama Richard Kyle, sebab salah sebut. Seperti dipecat jadi di Ciputat.
Selain Titi Kamal dan Richard Kyle, ada puluhan cameo bintang yang hadir dalam ini. Ada Deddy Mizwar, Prilly Latuconsina, bahkan Lydia Kandou lho.
Oh Iya, sempat ada yang menanyakan batasan usia menonton film ini. Kang Raka dan Mbak Donita menyebutkan bahwa film ini dimaksudkan sebagai film komedi yang layak ditonton mulai usia 13 tahun. 

Nah makin penasaran kan? Yuk sempatin nonton deh. Kita majukan perfilman nasional dengan menonton film-film Indonesia. Sampai jumpa 25 Juni 2017 ya.  

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...