Tampilkan postingan dengan label perjalanan wisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label perjalanan wisata. Tampilkan semua postingan

Kamis, 19 Mei 2016

Mengunjungi Sanggar Batik Jambi

Akhirnya saya merasakan juga menggunakan ketek/perahu kecil menyeberangi sungai Batanghari. Bukan perjalanan yang panjang sebenarnya. Hanya 10 menit. Tapi sensasinya itu membuat saya harus bilang wow.
Sebenarnya selama tinggal di Jambi, saya jarang sekali keluar rumah. Kalau diajak teman, barulah, oke, ikut.
Jalan jalan saya di Jambi sebenarnya agak terpaksa. Teman saya sudah menemani datang ke Jambi, masa dia mau jalan jalan saya ngga mau? Sayang salah satu tempat yang pernah kami kunjungi sekarang sudah ditutup, yaitu Taman Anggrek Jambi.
Kali ini saya menyeberangi sungai Batanghari karena ingin mensurvei sendiri tempat field trip. Ceritanya ini lebih kurang bulan lalu.
Saya memang agak kurang percayaan. Jadi mengajak seorang teman saya menyeberang jembatan Gentala Arasy mencari Sanggar Batik ini. Saya cemas, saat mendampingi anak sayanya kenapa kenapa, kan gawat?
Jadi sengaja mengukur kekuatan diri sendiri dulu. Ketemu. Dan sesuai dengan keterangan yang diberikan Panitia nya. Ya sudah. Pulangnya, saya segan menyusur lagi jembatan. Teman saya juga senang senang saja menemani naik ketek. Jadilah saya dan teman saya naik ketek.
Sanggar Batik Jambi memamerkan macam macam motif batik Jambi. Untuk kegiatan fieldtrip mereka mendemonstrasikan cara membatik dan memberikan anak anak kesempatan menggambar motif batik yang memperkaya gambar yang telah disiapkan oleh mereka.
Beberapa orang tua murid yang spat ikut dalam kegiatan fieldtrip ini juga membeli beberapa bahan kain batik di sana.
Anak anak juga dijelaskan motif batik khas Jambi.
Sanggar Batik Jambi ini berdiri di atas rumah panggung. Tempat ini etnik. Menarik.
Mau tahu tentang batik Jambi? Perlulah kita mengunjungi Sanggar Batik Jambi.
Jika kita memilih menyusuri Jembatan Gentala Arasy, kita akan membutuhkan sekitar 20 menit berjalan kaki. Naik Ketek hanya 10 menit dan 5 menit jalan ke sanggar itu.
Naik Ketek nya murah. Saya dan teman saya hanya membayar 10 ribu tanpa antre dan harus nunggu penumpang lain. Di ketek hanya si tukang perahu, saya dan teman saya. Kalau mau antri dan nunggu penumpang penuhpun bayar 3 ribu tiap orang.
Senang bisa merasakan naik ketek dan menikmati sungai Batanghari. Keren rasanya.

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...