Tampilkan postingan dengan label gathering bloger. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gathering bloger. Tampilkan semua postingan

Jumat, 31 Maret 2017

Branding in The Digital Era, Suatu Pembelajaran

Sebagai seorang guru, saya selalu menggunakan setiap kesempatan untuk belajar. Seringkali ada workshop cuma cuma yang dapat memberikan ilmu, wawasan dan juga memperluas pergaulan. Tentu saja bergaul dan mengenal teman teman maya juga menjadi sesuatu yang membuat hati bersemangat.
Minggu lalu, 26 Maret 2017, saya beruntung mendapat kesempatan melalui komunitas Indonesia Social Blogpreuneur, belajar tentang "Branding in the Digital Era" yang didukung oleh CNI Indonesia. CNI sebagai pendukung dari workshop ini pada pembukaan menjelaskan bahwa dengan perubahan era, CNI pun melakukan terobosan membangun branding melalui websitenya dan kerja sama dengan komunitas bloger. Hal ini diterangkan oleh Mas Gusti sebagai perwakilan CNI.

Dalam workshop pertama, mas Vincent, founder helofranchise menjelaskan mengenai membangun branding melalui website.
Mula mula mas Vincent menanyakan, yang membuat workshop ini interaktif juga, apa beda website dan blog. Secara sederhana dijelaskan bahwa website adalah situs url dengan berbagai konten yang tampilannya beragam. Blog adalah halaman situs yang berisi konten dengan topik yang spesifik dengan tampilan terbatas. Mas Vincent menerangkan cara pembuatan website. Pertama, dengan SAaS yaitu software as a service, contoh seperti wix, website builder, blogger, kedua dengan Personal Service, contoh CMS, seperti WordPress, joomla, drupal, atau dengan scratch seperti Tokopedia. Dalam hal personal service ini, diperlukan pemahaman bahasa ​program.

Ada beberapa komponen website,
1. Konten. Berita atau produk? Itu adalah konten suatu website.
2. Fitur. Meliputi widget, interaksi dan halaman.
3. Design ialah tampilan website. Desain ini mempengaruhi interaksi dengan pengunjung web.
4. Lay out adalah penempatan komponen website.
5. Performa yaitu hosting, jaringan dan keamanan website.
Sesi kedua workshop diisi oleh mbak Dewi K Rahmayanti. Mbak Dewi sharing tentang Personal Branding di Sosial Media. Ada empat​ topik utama dalam pemaparan mbak Dewi. 
1. Personal Branding
Dalam personal branding ada dua hal yang perlu dipahami, yaitu bagaimana kita melihat diri kita dan bagaimana orang banyak di sekitar kita melihat diri kita. Siapa saya, gambar diri, misi, value dan visi diri sebagai brand, sebagai produk. Lebih dari 90% manajer HRD saat merekrut seseorang lebih dulu melihat sosial media profil dari orang itu. Apakah si kandidat adalah orang yang negatif (suka mengumbar keluhan), tidak masuk akal (irrelevant), atau populer (all star). 
2. Sosial Media Teamwork
Setelah personal branding​, cerita diri kita siap, set apa yang membedakan kita dengan yang lain. Maka kita perlu mengenali Unique Selling Point (keunikan diri yang menarik), bagaimana kita mempunyai tujuan dalam promosi. Apakah tujuan kita sebatas awareness, engagement, atau selling yang mendatangkan penghasilan. Kemudian, kita perlu menentukan target pasar kita siapa audience kita. Apakah generasi baby boomers, generasi X atau generasi milenial dan kita dapat memilih media sosial yang cocok. Ini yang dimaksud media teamwork. 
Setiap orang punya kisahnya, ada problem dan solusi dalam pengalaman pribadi. Yang penting jujur dan apa adanya. 
3. Menulis di Sosial Media. 
Kenali fungsi media sosial kita. Bedakan konten setiap sosial media. Apa manfaat faceboik, instagram, dan twitter, sehingga bermanfaat dengan baik. 
BASIC RULES: NO INSTANT RESULT
Jadi mengerjakan personal branding di media sosial ini tidak instan, perlu waktu dan ketekunan. 
4. Perencanaan sosial media. 
a. Dapatkan intinya
b. Buat secara singkat
c. Pertimbangkan gambar dan kesesuaian dengan tulisan
d. Pertimbangkan apa yang membuat orang membagikan konten kita. 
Berkaitan dengan penjelasan ini, mbak Dewi juga menyampaikan bahwa saat ini sosial media juga mempunyai hukum (UU ITE) yang menjadi aturan dan harus dipatuhi. Kita harus menemukan sumber terpercaya dengan memperhatikan kata kunci, riset gambar dan siapa yang ada di balik suatu website atau blog.




Saya belajar banyak dari workshop ini. Saya ingin berterimakasih pada CNI sebagai pendukung acara, yang dengan murah hati juga memberikan makan siang dan sekotak honey lemon tea CNI yang menyegarkan hari hari saya setelah acara workshop. Saya tak sabar belajar lagi bersama CNI, dan komunitas ISB. 
Salam Edukasi,
Maria Margaretha
Catatan: kredit foto untuk mbak Ani Berta, dari messenger FB

Kamis, 30 Maret 2017

Hemat Energi? Itu Harus... Earth Hour 2017 Aston Marina Ancol

Sudah tahu tentang Earth Hour? Saya belum. Saya sudah beberapa kali mendengar mengenai Earth Hour sebelumnya, tahun tahun lalu, namun saya memang kurang peka. 
Saya senang sekali mendapat kesempatan mengikuti acara bloger gathering dengan acara blogerview, bersama hotel Aston Marina Ancol Jakarta. Dalam acara yang seru ini, dari email pemberitahuannya saja saya sudah mendapatkan penjelasan apakah Earth Hour itu. 

Apa sih Earth Hour itu? Earth Hour adalah awal aksi gaya hidup hemat energi. 
Earth Hour merupakan kampanye WWF, organisasi konservasi terbesar di dunia yang berupa inisiatif global untuk mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintah di seluruh dunia untuk mematikan lampu dan peralatan elektronik yang sedang tidak terpakai selama satu jam setiap hari Sabtu. Earth  Hour merupakan bentuk kesadaran dan konsistensi akan kecintaan kita kepada bumi untuk menjadikannya sebagai tempat tinggal yang lebih baik dan nyaman.

Tujuan utama dari kampanye ini adalah mengajak publik untuk melakukan perubahan gaya hidup yang sederhana dan murah yaitu hemat energi karena ketergantungan manusia terhadap listrik terus meningkat dari waktu ke waktu sedangkan sebagian besar dari pembangkit listrik itu berbahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang menghasilkan gas rumah kaca pemicu pemanasan global.
Earth Hour sendiri telah dimulai pertama kali pada tahun 2007 sebagai  cara untuk melibatkan masyarakat luas dalam isu-isu lingkungan dan menantang komitmen warga di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, Earth Hour dimulai tahun 2009 dengan melibatkan seluruh masyarakat Jakarta dan beberapa daerah pelosok lainnya untuk turut berpartisipasi dalam upaya menyelamatkan energi bumi.
Hemat energi? Saya sebagai guru pernah menjelaskan topik ini pada siswa di kelas saya. Di kelas, saya menjelaskan dan memberi contoh agar siswa saya mematikan lampu dan alat elektronik setelah selesai digunakan. Siswa saya pada umumnya mampu mengikuti dan saling mengingatkan sendiri. Namun demikian dalam prakteknya menjadikan hemat energi sebagai gaya hidup merupakan hal yang tidak mudah. 
Saat memasuki lobby hotel Aston Marina, terlihat sejumlah karyawan mengenakan t-shirt bergambar angka 60+, hal ini mendorong saya mencari tahu, apa maksud angka 60 + tersebut, karena ternyata di dalam kafe, saya juga melihat lilin yang disusun membentuk angka 60, dan di restoran juga. Rupanya, maksud angka 60+ itu adalah, Earth Hour memang dilakukan dalam 60 menit, (1 jam = 60 menit) namun dalam konteks hemat energi, diharapkan kita selalu ingat untuk menjadikannya gaya hidup. KEREN ya? Jadi, Hotel Aston Marina Ancol Jakarta akan berpartisipasi dalam kegiatan Earth Hour 2017. Tepat pukul 20.30 sampai dengan 21.30 WIB, seluruh lampu akan dipadamkan selama 1 jam.
Dalam acara Bloger View dan Bloger Gathering ini, saya dapat menikmati welcome drink yang segar dari bar di depan kafe. Setelah mencicipi welcome drink tersebut, saya dan teman teman bersama duduk di cafe cium cium dan mengikuti acara sebelum pemadaman lampu.
General Manager hotel Aston Marina, Dini M. Artha mengatakan: “Kami  mendukung penuh kegiatan Earth Hour yang diadakan WWF, dimana nanti semua tamu dan karyawan akan dilibatkan untuk turut serta berpartisipasi melalui pemadaman lampu selama 1 jam pada 25 Maret 2017 mendatang.” Lanjutnya “Dengan turut berpartisipasinya Aston Marina Jakarta terhadap kegiatan Earth Hour ini, semoga dapat menginspirasikan para tamu dan khalayak, untuk dapat melestarikan energi bumi demi kelangsungan hidup anak cucu kita di masa yang akan datang”.
Sebelum mulai makan malam, dan pemadaman lampu, ada beberapa games yang dibawakan Mas Paundra, di antaranya adalah games tradisional "Kacang Panjang". Sejumlah siswa SD Juara Tanjung Priok yang berada di kafe juga mengikuti games ini. Hasilnya? Games dimenangkan Fachrifat, siswa dari SD Juara yang diberikan hadiah berupa alat sekolah (tas).
Kemudian anak anak SD Juara yang hadir menampilkan lagu lagu dengan menggunakan alat musik dari bahan bekas, seperti kaleng cat dan tempat air yang besar. Beberapa lagu yang disajikan yaitu, Yamko Rambe Yamko dan Apuse. Setelah penampilan anak anak ini, sejumlah hadirin ditantang untuk mencoba memainkan alat alat tersebut. Mas Fawwas, Mas Satto, termasuk saya ikut mencoba. Dari beberapa hadirin yang punya nyali mencoba memainkan alat itu, akhirnya, mas Sattolah yang terpilih sebagai pemenang dan mendapatkan kaos 60 + yang keren itu.
Namun demikian, keseruan belum berakhir, karena sejumlah instagram saya dipilih mendapatkan kenang-kenangan cantik dari Aston Marina. Ada sebuah name card holder dan selembar voucher bermain satu jam di Bounce Street Asia yang juga menjadi pendukung acara ini.
Sebagai hadiah hiburan bagi peserta acara yang mengikuti instagram hotel Aston Marina dan Bounce Street Asia, mendapatkan voucher gratis bermain di Bounce Street Asia, lokasi trampolin terbesar di Indonesia yang ada di area Kelapa Gading Jakarta Utara. Terlihat Neeraj Khiani, penggagas permainan trampolin ini ikut menghadiri acara Earth Hour ini.
Menjelang pemadaman lampu, kami diajak memasuki restoran cumi-cumi, untuk menikmati makan malam. Setelah makan malam, kami kembali ke kafe cium cium, menjelang pukul 20.30, dan sekali lagi menikmati permainan musik dari SD Juara dengan lagu, "Mari Matikan Lampu" yang digubah dari lagu "Mana di Mana Anak Kambing Saya".  Prosesi pemadaman lampu diawali dengan penyalaan lilin yang dibentuk dengan angka 60. Lilin inilah yang menjadi penerangan selama pemadaman lampu.

Bagi yang belum tahu, Aston Marina Ancol Jakarta telah beroperasi sejak tahun 2008 dengan mengusung desain minimalis modern dengan nuansa warna kayu. Dengan lokasi yang prima, di tengah jantung area Jakarta Utara yang berada di jalan Lodan Raya, hanya berjarak tempuh waktu 25 menit perjalanan menggunakan mobil dari Bandara Udara Internasional Soekarno Hatta. Hal ini menjadikan Aston Marina sebuah tempat yang enak dan nyaman untuk menginap, mengadakan seminar, pelatihan, pernikahan atau tempat tinggal sementara di Jakarta Utara.
Dilengkapi dengan 356 kamar yang terdiri dari tipe 1,2 dan 3 kamar tidur, Aston Marina juga memanjakan seluruh tamu dengan fasilitas tambahan seperti fasilitas koneksi internet gratis dengan menggunakan Wi-Fi untuk seluruh area dan fasilitas antar jemput setiap hari dengan tujuan Ancol dan Mangga Dua. Seluruh fasilitas tambahan ini diberikan secara gratis untuk seluruh tamu yang menginap.
Saat menunggu lampu kembali menyala sembari bercengkerama dengan bloger lain, saya menyempatkan diri menemukan lebih banyak lagi tentang Earth Hour. 
Beberapa fakta yang saya temukan tentang Earth Hour, adalah bahwa Earth Hour selalu diperingati pada hari Sabtu terakhir di bulan Maret. Kenapa Sabtu? Agar tidak menganggu kegiatan kerja dan produktivitas. Kenapa bulan Maret? Karena di bulan Maret, cuaca di seluruh belahan bumi tidak terlalu panas. 
Acara bloger gathering dan bloger view ini berakhir sesaat setelah lampu dinyalakan pada pukul 21.30. Saya jadi menyadari bahwa Earth Hour ini bukan hanya sekedar acara saja, namun juga dapat menjadi gaya hidup yang hemat energi. Ingat mematikan lampu, air dan peralatan elektronik sebelum meninggalkan rumah, kamar mandi dan kamar pribadi. Bukan saja karena bayar rekeningnya mahal. tapi lebih disebabkan karena keinginan untuk hemat energi, agar bumi kita tidak makin rusak.
Saya sangat senang dengan keceriaan dan juga pengetahuan baru yang saya dapatkan dalam bloger gathering kali ini. Terimakasih Hotel Aston Marina Ancol, sudah membukakan wawasan hal Earth Hour dan memancing keingintahuan dan kepedulian saya. Terimakasih Bloger Crony dan Mbak Wardah Fajri atas kesempatan yang diberikan.
Salam edukasi,
Maria Margaretha

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...