Jumat, 16 April 2010

Guru,.. teladan seorang guru

Seorang guru merupakan sosok yang mempunyai pengaruh dalam kehidupan. Alkitab menuliskan, karena peran guru demikian penting, dikatakan agar yang menjadi guru benar-benar berhati-hati dalam kehidupannya. Ia adalah sosok yang seharusnya menjadi teladan. Saya mencoba membuat list dalam hal apa seorang guru perlu benar-benar memperhatikan pengaruhnya
1. Kasih, pekerjaan seorang guru memerlukan kasih yang sangaaaattt dalam. Mengapa demikian? tanpa kasih, menjadi guru adalah pekerjaan yang sangat melelahkan, dan membosankan. Mengapa guru jaman sekarang banyak tuntutan, banyak menggerutu, gaji kecillah, murid bandellah, yah sejak dulu memang gaji guru kecil,.. sejak dulu murid ya memang bandel. Bedanya tipislah. tiap generasi punya tantangan sendiri kok. Kasih merupakan modal awal seorang guru menjadi guru yang berdedikasi
2. Mau belajar. Guru yang nggak mau belajar, mendingan jangan jadi guru. Mendidik adalah seni yang memerlukan ketekunan dan kesungguhan hati kita membangun diri. Jika kita tidak up to date bagaimana kita bisa menyiapkan anak-anak yang berkualitas. Kita tidak perlu malu bila kita tidak tahu sesuatu yang ditanyakan anak didik kita, kita dapat membimbing anak kita mencari tahu apa yang belum diketahui. Selain, kesediaan kita mengakui ketidaktahuan membangun suatu budaya jujur pada siswa, kesediaan kita membimbing mereka mencari mendorong anak2 kita menjadi manusia pembelajar seperti kita.
3. Refleksi. Kita harus selalu merefleksi diri kita, sudahkah kita melakukan yang terbaik untuk diri kita, anak didik kita, dan teman sekerja kita.
Terkadang setelah menjadi guru, kita lupa untuk melakukan hal-hal tersebut. Saat siswa kita tidak lulus UN kita bilang pemerintah sih pakai UN segala,... lalu kita bilang, ... kita sudah maksimal kok, muridnya aja yang kurang, ... atau kita katakan, yah kan kita jujur, ... wajar jika ada yang tidak lulus. HEYYYY, kalau memang benar kita sudah maksimal, jujur, maka kita akan merefleksi diri,mengapa siswa kita gagal. Mungkinkah kita kurang sabar dalam membina, atau kurang menguasai materi? Bagaimana agar kita dapat meningkatkan diri kita? Sebenarnya, kegagalan siswa, adalah kegagalan kita. Bila siswa mengantuk saat pelajaran, kita menganggap mereka nakal. Padahal, bagaimana siswa tidak mengantuk jika kita membosankan? Mari, kita tingkatkan kualitas, agar kita dapat bertanggung jawab atas pelayanan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...