Jumat, 18 Juni 2010

Perjalanan ke Malaysia

Sebelum meninggalkan Batam, 11 Juni 2010, aku tak ingin hanya mengunjungi Singapura saja. Tanggal 29 Mei 2010, aku melakukan perjalanan sehari ke Malaysia. Dari pelabuhan ferry Batam Centre ke Stulang Laut, Johor Bahru Malaysia diperlukan waktu selama 2 Jam. Ferry yang kupakai boleh dikatakan kosong,... karena hanya ada kurang dari 20% penumpangnya. Ferry itu cukup bersih dan nyaman. Aku berangkat pukul 10.20, WIB. Sampai di Malaysia jam 13.20, waktu Malaysia. Tiket Ferry 320 ribu dengan tambahan seaport tax Indonesia 7 SGD dan seaport tax Malaysia 10 RM. Jadi PP kurang lebih IDR 400 ribu.
Jujur, aku tidak mengenal siapapun di Johor Bahru, dan aku berangkat sendiri, tanpa mengetahui obyek wisata apa yang akan kukunjungi di sana. Yang ada dalam benakku hanyalah memanfaatkan kesempatan yang tersisa sebelum meninggalkan BATAM disela-sela padatnya jadwal pelayanan. Sebenarnya, aku malah baru keluar dari RS tanggal 20 Mei-nya. Nekat ya? Belum benar-benar pulih... tapi sangat menyadari bahwa aku menginginkan perjalanan itu. Uang di sakuku hanyalah 20 SGD yang kemudian kutukar dengan 44 RM.
Aku makan siang di marrybrown terminal ferry, atau Zon stulang laut. Harga makan siangku 9.4 RM.
Setelah makan mie kare ala marybrown, aku melakukan tour di Zon itu. Zon adalah mall di pelabuhan ferry. Tempatnya kurang lebih sebesar Batam City Square(BCS). Mall itu sepi, sekalipun sedang ada pameran kerajinan tangan Malaysia disalah satu sudut lantai dasar. Aku mengamati pameran itupun sangat biasa. Kerajinan tangannya juga biasa saja. Bosan... Aku memutuskan meninggalkan Zon. Aku mulai kebingungan karena tidak ada petunjuk arah mencari bus atau transportasi umum. Aku sengaja tidak menggunakan taxi, karena disamping danaku terbatas, aku ingin mengetahui transportasi umum di Malaysia ini. Aku memutuskan bertanya pada petugas di pintu keluar pelabuhan. Setelah memperoleh penjelasan yang kurang jelas, aku memutuskan mengunjungi Bandar Raya. Aku menyusuri jalan keluar pelabuhan dengan santai sambil mengamati sekeliling. Aku bisa melihat bahwa Malaysia ini sepintas mirip Indonesia. Berada di Johor Bahru, tak ubahnya berada di Batam. Hanya beda bahasa. Aku juga melihat sampah tercecer di jalan yang kususuri. Berbeda dengan Singapura, yang nyaris tidak nampak ceceran sampah. Di depan pelabuhan ada pasar tradisional. Ada banyak warung makanan disitu.
Bus yang kutunggu tidak muncul-muncul... kepalaku mulai pening. Aku sempat berpikir untuk kembali ke pelabuhan dan menyeberang kembali ke Batam. Bayangkan kalau aku pingsan di negeri orang...Kekerasan hatikulah yang membuatku menolak pikiran itu. Panasnya cuaca membuat ide kembali saja ke Batam memang nampak rasional. Untung, bus itu akhirnya datang juga. Ongkos bus ditarik oleh pengemudi dan diberi struk. Perjalanan dengan bus 1.6 RM. Di Johor Bahru, rupanya sekolah tidak libur di hari Sabtu. Karena, tak jauh dari tempatku mendapatkan bus, bus kembali berhenti dan menaikan bannnnyyyyak pelajar sekolah. Tarif bus untuk pelajar 1 RM. Lalu lintas di Jalan-jalan Malaysia teratur dan tidak sepadat di Batam. Dalam 15 menit, aku melihat sebuah mall yang cukup besar di jalur bus. Aku memutuskan untuk turun di tempat itu. Johor Bahru City Square, nama mallnya. Berbeda dengan Zon, JB City Square cukup ramai dan padat pengunjungnya. Karena pingin pipis, aku mampir ke toilet dan membayar 0.20 RM. hihihi... kayak di Tunjungan Plaza deh.
Lanjutttttttttt..... Aku berkeliling di dalam mall. Ada J-co, mc D, dan berbagai restauran di lantai 1 dan 2. Ada Pameran elektronik juga di lantai dasar. Aku melihat toko buku dan singgah. Toko buku itu tidak terlalu luas. Lebih kecil dari Gramedia BCS. Aku melihat banyak buku pelajaran sekolah tersedia disana, khususnya persiapan ujian. Stationarynya tidak menarik, walaupun ada item yang di "sale".
Di Lantai 3 aku melihat salon-salon. Tarif salon di JB City Square agak lebih mahal dari di Batam. Namun bila dibandingkan dengan Jakarta, standarlah. Aku bosan di mall, maka aku keluar dan menemukan banyak bus ngetem di depan mall. Aku menanyakan bus mana yang ke Bandar Raya, so,... you know what? ternyata Bandar Raya itu ya di depan JB City Square itu. Huh... Kesel dah. Aku mengamati bus-bus itu, sial. Masa aku diajak om-om di halte itu. Gak sopan. Apa wajahku bingung banget ya? Akhirnya aku memilih ke Danga Bay. Walaupun ngga yakin Danga Bay itu apa. Kayaknya sih, seingatku Danga Bay itu pantai, kalo kubaca diinternet. Aku naik ke salah satu bus. Sama seperti waktu dari Zon, aku membayar pada pengemudi. Ia memberikan struk perjalanan dan tarifnya 1.3 RM. Perjalanannya pendek. Tapi lalu-lintas di seputar JB City Square kurang teratur. Banyak bus berhenti di tepi jalan. Aha... Tak lama barulah lancar. Danga Bay ternyata benar pantai. Aku menyukainya. Aku duduk2 disana lama juga. Senang, karena sepi dan cukup bersih dibandingkan Tanjung Pinggir Batam. Aku mengambil banyak foto dengan laptopku. Habis dah ngga punya ponsel berkamera dan ngga sempat pinjam kamera. Fotonya udah kuupload kok di FB.
Saat mau pulang, aku kehujanan. Basah semua pakaianku. Naasnya lagi, di JB City Square aku ngga bisa menemukan halte bus menuju Stulang Laut. Huh... hampir 45 menit aku bertanya-tanya. Untungnya akhirnya bisa juga aku menemukan bus ke pelabuhan Ferry. Nah itulah perjalananku ke Johor Bahru. Kalau saja aku tidak punya jadwal pelayanan di starkidz Batam keesokan harinya, aku masih ingin menyusuri Malaysia, melihat Kualalumpur, dan Genting. Namun, aku sudah sangat senang, bisa menapak jalan-jalan Malaysia. Thanks God.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...