Jumat, 14 April 2017

Bouncestreet Asia, sarana bermain Trampolin keluarga

Pertengahan April lalu saya mengunjungi BounceStreetAsia di Kelapa Gading. Posisinya di belakang mall Artha Gading tepatnya. Saya memberikan dua kupon melompat 1 jam pada dua keponakan saya yang berasal dari Surabaya.
Sejatinya dua kupon melompat gratis itu akan saya berikan pada murid saya sebagai hadiah nilai 100 kuis Math. Entahlah, tidak ada yang dapat nilai 100 bulan Maret-April kemarin. Jadi akhirnya karena adik saya berkunjung dan membawa dua anaknya maka merekalah yang mendapat dua kupon itu.
Bounce Street Asia adalah sarana bermain trampoline keluarga. Tempatnya luas dan bisa digunakan bermain bersama sama dengan aman.
Setiap sesi bermain 1 jam ditandai gelang berwarna yang diberikan oleh kasirnya. Ada instruktur yang mengajak untuk pemanasan sebelum bermain bebas sesuai yang diinginkan. Ada permainan basket yang kalau tahu pantulan bukan dilakukan oleh bolanya, tetapi oleh pemainnya. Seru sekali. Para pengunjung juga diawasi oleh instruktur untuk memastikan keamanan mereka. Areanya nyaman dengan pendingin ruangan.
Luasnya arena permainan ini kurang lebih 2500 meter persegi didesain dengan standar internasional, Area trampolinnya sendiri mencapai 1300 meter persegi dengan sejumlah instruktur yang mendampingi maka konsep fun and cool sungguh sesuai.  

Sebelumnya saya sempat mengobrol dengan Pak Neeraj Khiani, CEO BounceStreetAsia ini yaitu saat mengikuti bloger gathering bersama Bloger Crony di hotel Aston Marina Ancol saat kedua kupon bermain satu jam itu saya dapatkan. Beliau menuturkan bahwa anak sekarang kurang bergerak dan kebanyakan main dengan gadget. Itu yang membuat beliau dan saudaranya mencoba menjawab dengan arena permainan Bounce Street Asia. Pertemuan yang singkat, saat merayakan Earth Hour 2017.

Berada di Bounce Street Asia memberikan nuansa kebersamaan memang. ada cafe yang dapat digunakan menunggu bagi orang tua yang secara fisik tidak bisa ikut bermain. Cafe yang nyaman di mezzanin gedung, menyediakan snack, makanan dan minuman serta beberapa colokan listrik bila diperlukan.

Saat memasuki arena pemain diwajibkan mengenakan kaus kaki khusus yang bisa dibeli di kasir Bouncestreet dengan harga IDR 20 K. Harga tiket melompat selama 1 jam saat saya datang adalah IDR 80 K, di hari biasa. Untuk 2 jam, dikenakan IDR 110 K. Saat itu, saya sempat mendengar bahwa ada harga khusus untuk party atau gathering di Bouncestreet.

Menurut yang pernah saya baca, melompat ditrampoline selama 10 menit sama dengan berolahraga di treadmill selama 30 menit. Bermain di trampolin juga bermanfaat menguatkan otot otot tubuh kita. JAdi tunggu apa lagi? Mau main ke BouncestreetAsia? Yuk. Ajakin saya yaaa...


Membandingkan harga,...
dasar anak kost ngga mau rugi. ini permainan trampoline di sebuah mall di area Jakarta Utara juga sih.

Jumat, 31 Maret 2017

Branding in The Digital Era, Suatu Pembelajaran

Sebagai seorang guru, saya selalu menggunakan setiap kesempatan untuk belajar. Seringkali ada workshop cuma cuma yang dapat memberikan ilmu, wawasan dan juga memperluas pergaulan. Tentu saja bergaul dan mengenal teman teman maya juga menjadi sesuatu yang membuat hati bersemangat.
Minggu lalu, 26 Maret 2017, saya beruntung mendapat kesempatan melalui komunitas Indonesia Social Blogpreuneur, belajar tentang "Branding in the Digital Era" yang didukung oleh CNI Indonesia. CNI sebagai pendukung dari workshop ini pada pembukaan menjelaskan bahwa dengan perubahan era, CNI pun melakukan terobosan membangun branding melalui websitenya dan kerja sama dengan komunitas bloger. Hal ini diterangkan oleh Mas Gusti sebagai perwakilan CNI.

Dalam workshop pertama, mas Vincent, founder helofranchise menjelaskan mengenai membangun branding melalui website.
Mula mula mas Vincent menanyakan, yang membuat workshop ini interaktif juga, apa beda website dan blog. Secara sederhana dijelaskan bahwa website adalah situs url dengan berbagai konten yang tampilannya beragam. Blog adalah halaman situs yang berisi konten dengan topik yang spesifik dengan tampilan terbatas. Mas Vincent menerangkan cara pembuatan website. Pertama, dengan SAaS yaitu software as a service, contoh seperti wix, website builder, blogger, kedua dengan Personal Service, contoh CMS, seperti WordPress, joomla, drupal, atau dengan scratch seperti Tokopedia. Dalam hal personal service ini, diperlukan pemahaman bahasa ​program.

Ada beberapa komponen website,
1. Konten. Berita atau produk? Itu adalah konten suatu website.
2. Fitur. Meliputi widget, interaksi dan halaman.
3. Design ialah tampilan website. Desain ini mempengaruhi interaksi dengan pengunjung web.
4. Lay out adalah penempatan komponen website.
5. Performa yaitu hosting, jaringan dan keamanan website.
Sesi kedua workshop diisi oleh mbak Dewi K Rahmayanti. Mbak Dewi sharing tentang Personal Branding di Sosial Media. Ada empat​ topik utama dalam pemaparan mbak Dewi. 
1. Personal Branding
Dalam personal branding ada dua hal yang perlu dipahami, yaitu bagaimana kita melihat diri kita dan bagaimana orang banyak di sekitar kita melihat diri kita. Siapa saya, gambar diri, misi, value dan visi diri sebagai brand, sebagai produk. Lebih dari 90% manajer HRD saat merekrut seseorang lebih dulu melihat sosial media profil dari orang itu. Apakah si kandidat adalah orang yang negatif (suka mengumbar keluhan), tidak masuk akal (irrelevant), atau populer (all star). 
2. Sosial Media Teamwork
Setelah personal branding​, cerita diri kita siap, set apa yang membedakan kita dengan yang lain. Maka kita perlu mengenali Unique Selling Point (keunikan diri yang menarik), bagaimana kita mempunyai tujuan dalam promosi. Apakah tujuan kita sebatas awareness, engagement, atau selling yang mendatangkan penghasilan. Kemudian, kita perlu menentukan target pasar kita siapa audience kita. Apakah generasi baby boomers, generasi X atau generasi milenial dan kita dapat memilih media sosial yang cocok. Ini yang dimaksud media teamwork. 
Setiap orang punya kisahnya, ada problem dan solusi dalam pengalaman pribadi. Yang penting jujur dan apa adanya. 
3. Menulis di Sosial Media. 
Kenali fungsi media sosial kita. Bedakan konten setiap sosial media. Apa manfaat faceboik, instagram, dan twitter, sehingga bermanfaat dengan baik. 
BASIC RULES: NO INSTANT RESULT
Jadi mengerjakan personal branding di media sosial ini tidak instan, perlu waktu dan ketekunan. 
4. Perencanaan sosial media. 
a. Dapatkan intinya
b. Buat secara singkat
c. Pertimbangkan gambar dan kesesuaian dengan tulisan
d. Pertimbangkan apa yang membuat orang membagikan konten kita. 
Berkaitan dengan penjelasan ini, mbak Dewi juga menyampaikan bahwa saat ini sosial media juga mempunyai hukum (UU ITE) yang menjadi aturan dan harus dipatuhi. Kita harus menemukan sumber terpercaya dengan memperhatikan kata kunci, riset gambar dan siapa yang ada di balik suatu website atau blog.




Saya belajar banyak dari workshop ini. Saya ingin berterimakasih pada CNI sebagai pendukung acara, yang dengan murah hati juga memberikan makan siang dan sekotak honey lemon tea CNI yang menyegarkan hari hari saya setelah acara workshop. Saya tak sabar belajar lagi bersama CNI, dan komunitas ISB. 
Salam Edukasi,
Maria Margaretha
Catatan: kredit foto untuk mbak Ani Berta, dari messenger FB

Kamis, 30 Maret 2017

Hemat Energi? Itu Harus... Earth Hour 2017 Aston Marina Ancol

Sudah tahu tentang Earth Hour? Saya belum. Saya sudah beberapa kali mendengar mengenai Earth Hour sebelumnya, tahun tahun lalu, namun saya memang kurang peka. 
Saya senang sekali mendapat kesempatan mengikuti acara bloger gathering dengan acara blogerview, bersama hotel Aston Marina Ancol Jakarta. Dalam acara yang seru ini, dari email pemberitahuannya saja saya sudah mendapatkan penjelasan apakah Earth Hour itu. 

Apa sih Earth Hour itu? Earth Hour adalah awal aksi gaya hidup hemat energi. 
Earth Hour merupakan kampanye WWF, organisasi konservasi terbesar di dunia yang berupa inisiatif global untuk mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintah di seluruh dunia untuk mematikan lampu dan peralatan elektronik yang sedang tidak terpakai selama satu jam setiap hari Sabtu. Earth  Hour merupakan bentuk kesadaran dan konsistensi akan kecintaan kita kepada bumi untuk menjadikannya sebagai tempat tinggal yang lebih baik dan nyaman.

Tujuan utama dari kampanye ini adalah mengajak publik untuk melakukan perubahan gaya hidup yang sederhana dan murah yaitu hemat energi karena ketergantungan manusia terhadap listrik terus meningkat dari waktu ke waktu sedangkan sebagian besar dari pembangkit listrik itu berbahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang menghasilkan gas rumah kaca pemicu pemanasan global.
Earth Hour sendiri telah dimulai pertama kali pada tahun 2007 sebagai  cara untuk melibatkan masyarakat luas dalam isu-isu lingkungan dan menantang komitmen warga di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, Earth Hour dimulai tahun 2009 dengan melibatkan seluruh masyarakat Jakarta dan beberapa daerah pelosok lainnya untuk turut berpartisipasi dalam upaya menyelamatkan energi bumi.
Hemat energi? Saya sebagai guru pernah menjelaskan topik ini pada siswa di kelas saya. Di kelas, saya menjelaskan dan memberi contoh agar siswa saya mematikan lampu dan alat elektronik setelah selesai digunakan. Siswa saya pada umumnya mampu mengikuti dan saling mengingatkan sendiri. Namun demikian dalam prakteknya menjadikan hemat energi sebagai gaya hidup merupakan hal yang tidak mudah. 
Saat memasuki lobby hotel Aston Marina, terlihat sejumlah karyawan mengenakan t-shirt bergambar angka 60+, hal ini mendorong saya mencari tahu, apa maksud angka 60 + tersebut, karena ternyata di dalam kafe, saya juga melihat lilin yang disusun membentuk angka 60, dan di restoran juga. Rupanya, maksud angka 60+ itu adalah, Earth Hour memang dilakukan dalam 60 menit, (1 jam = 60 menit) namun dalam konteks hemat energi, diharapkan kita selalu ingat untuk menjadikannya gaya hidup. KEREN ya? Jadi, Hotel Aston Marina Ancol Jakarta akan berpartisipasi dalam kegiatan Earth Hour 2017. Tepat pukul 20.30 sampai dengan 21.30 WIB, seluruh lampu akan dipadamkan selama 1 jam.
Dalam acara Bloger View dan Bloger Gathering ini, saya dapat menikmati welcome drink yang segar dari bar di depan kafe. Setelah mencicipi welcome drink tersebut, saya dan teman teman bersama duduk di cafe cium cium dan mengikuti acara sebelum pemadaman lampu.
General Manager hotel Aston Marina, Dini M. Artha mengatakan: “Kami  mendukung penuh kegiatan Earth Hour yang diadakan WWF, dimana nanti semua tamu dan karyawan akan dilibatkan untuk turut serta berpartisipasi melalui pemadaman lampu selama 1 jam pada 25 Maret 2017 mendatang.” Lanjutnya “Dengan turut berpartisipasinya Aston Marina Jakarta terhadap kegiatan Earth Hour ini, semoga dapat menginspirasikan para tamu dan khalayak, untuk dapat melestarikan energi bumi demi kelangsungan hidup anak cucu kita di masa yang akan datang”.
Sebelum mulai makan malam, dan pemadaman lampu, ada beberapa games yang dibawakan Mas Paundra, di antaranya adalah games tradisional "Kacang Panjang". Sejumlah siswa SD Juara Tanjung Priok yang berada di kafe juga mengikuti games ini. Hasilnya? Games dimenangkan Fachrifat, siswa dari SD Juara yang diberikan hadiah berupa alat sekolah (tas).
Kemudian anak anak SD Juara yang hadir menampilkan lagu lagu dengan menggunakan alat musik dari bahan bekas, seperti kaleng cat dan tempat air yang besar. Beberapa lagu yang disajikan yaitu, Yamko Rambe Yamko dan Apuse. Setelah penampilan anak anak ini, sejumlah hadirin ditantang untuk mencoba memainkan alat alat tersebut. Mas Fawwas, Mas Satto, termasuk saya ikut mencoba. Dari beberapa hadirin yang punya nyali mencoba memainkan alat itu, akhirnya, mas Sattolah yang terpilih sebagai pemenang dan mendapatkan kaos 60 + yang keren itu.
Namun demikian, keseruan belum berakhir, karena sejumlah instagram saya dipilih mendapatkan kenang-kenangan cantik dari Aston Marina. Ada sebuah name card holder dan selembar voucher bermain satu jam di Bounce Street Asia yang juga menjadi pendukung acara ini.
Sebagai hadiah hiburan bagi peserta acara yang mengikuti instagram hotel Aston Marina dan Bounce Street Asia, mendapatkan voucher gratis bermain di Bounce Street Asia, lokasi trampolin terbesar di Indonesia yang ada di area Kelapa Gading Jakarta Utara. Terlihat Neeraj Khiani, penggagas permainan trampolin ini ikut menghadiri acara Earth Hour ini.
Menjelang pemadaman lampu, kami diajak memasuki restoran cumi-cumi, untuk menikmati makan malam. Setelah makan malam, kami kembali ke kafe cium cium, menjelang pukul 20.30, dan sekali lagi menikmati permainan musik dari SD Juara dengan lagu, "Mari Matikan Lampu" yang digubah dari lagu "Mana di Mana Anak Kambing Saya".  Prosesi pemadaman lampu diawali dengan penyalaan lilin yang dibentuk dengan angka 60. Lilin inilah yang menjadi penerangan selama pemadaman lampu.

Bagi yang belum tahu, Aston Marina Ancol Jakarta telah beroperasi sejak tahun 2008 dengan mengusung desain minimalis modern dengan nuansa warna kayu. Dengan lokasi yang prima, di tengah jantung area Jakarta Utara yang berada di jalan Lodan Raya, hanya berjarak tempuh waktu 25 menit perjalanan menggunakan mobil dari Bandara Udara Internasional Soekarno Hatta. Hal ini menjadikan Aston Marina sebuah tempat yang enak dan nyaman untuk menginap, mengadakan seminar, pelatihan, pernikahan atau tempat tinggal sementara di Jakarta Utara.
Dilengkapi dengan 356 kamar yang terdiri dari tipe 1,2 dan 3 kamar tidur, Aston Marina juga memanjakan seluruh tamu dengan fasilitas tambahan seperti fasilitas koneksi internet gratis dengan menggunakan Wi-Fi untuk seluruh area dan fasilitas antar jemput setiap hari dengan tujuan Ancol dan Mangga Dua. Seluruh fasilitas tambahan ini diberikan secara gratis untuk seluruh tamu yang menginap.
Saat menunggu lampu kembali menyala sembari bercengkerama dengan bloger lain, saya menyempatkan diri menemukan lebih banyak lagi tentang Earth Hour. 
Beberapa fakta yang saya temukan tentang Earth Hour, adalah bahwa Earth Hour selalu diperingati pada hari Sabtu terakhir di bulan Maret. Kenapa Sabtu? Agar tidak menganggu kegiatan kerja dan produktivitas. Kenapa bulan Maret? Karena di bulan Maret, cuaca di seluruh belahan bumi tidak terlalu panas. 
Acara bloger gathering dan bloger view ini berakhir sesaat setelah lampu dinyalakan pada pukul 21.30. Saya jadi menyadari bahwa Earth Hour ini bukan hanya sekedar acara saja, namun juga dapat menjadi gaya hidup yang hemat energi. Ingat mematikan lampu, air dan peralatan elektronik sebelum meninggalkan rumah, kamar mandi dan kamar pribadi. Bukan saja karena bayar rekeningnya mahal. tapi lebih disebabkan karena keinginan untuk hemat energi, agar bumi kita tidak makin rusak.
Saya sangat senang dengan keceriaan dan juga pengetahuan baru yang saya dapatkan dalam bloger gathering kali ini. Terimakasih Hotel Aston Marina Ancol, sudah membukakan wawasan hal Earth Hour dan memancing keingintahuan dan kepedulian saya. Terimakasih Bloger Crony dan Mbak Wardah Fajri atas kesempatan yang diberikan.
Salam edukasi,
Maria Margaretha

Sabtu, 11 Maret 2017

Ayam Goreng Keprabon, Kekinian Pedasnya

Makan makanan pedas adalah kesukaan saya. Ibu kepala sekolah saya bulan lalu menjawil di WhatsApp. Ms Maria sudah cobain Ayam Keprabon? Enak lho Ms. Pedasnya mantap. Wah, saya jadi penasaran kepengen tahu.
Memang sih, tiap pagi, saya selalu lewat gerai tersebut. Apalagi, saya punya langganan bubur ayam persis di depan gerai itu. Gerai masih tutup kalau saya lewat. Saya sudah sempat mengajak anak saya makan siang sama sama untuk mencicip. Tapi sampai kemarin belum juga kesampaian.
Kesampaian ya karena sudah di tahap bosan menu warteg belakang sekolah. Order go ride dan cap cus lah saya sampai di gerai jam 11.15.
Saya melihat gerai tersebut sangat ramai. Beberapa pengemudi online gojek terlihat antre. Saya mendapat antrean ke 16 dan menunggu pesanan saya disiapkan. Pesanan saya sendiri Ayam Geprek Jumbo. Saya mengamati bahwa pemesanan ditangani langsung oleh salah satu pemegang saham franchise ini, mas Ardi.
Ya, ayam goreng Keprabon ini adalah usaha franchise dari Solo. Ayamnya dikirim dari Solo langsung, demikian penuturannya saat saya berbincang (besoknya). Sementara proses penggorengan hingga penyajian ditangani oleh sekitar 10 karyawan berseragam kuning. Mula mula ayam digoreng, lalu ditiriskan dan digeprek dengan sambal hingga halus. Level kepedasan bisa dipesan dari level 1-5, lebih pedas dari itu dikenakan tambahan ekstra sambal IDR 4 K.
Sampai saat ini sy belum pernah mencoba level pedas lebih dari 5 karena harus ekstra sambal dan bayar lagi itu. Kalau memang ngga berani pedas pilih level pedas yang satu atau dua saja.
Rasanya enak. Hanya saja beberapa teman kerja yang pria selalu bilang porsinya kecil sekali. Saya sih maklum, namanya cowok kan porsi makannya banyak. Hahahaha. Saya sendiri pernah mencicipi 2 porsi sekaligus. Baru puas. Kalau 1 porsi memang terasa ngga nendang. Hehehehe.
Geprek biasa topingnya adalah ayam geprek dan 2 potong mentimun diiris miring. Pikir saya, andai ada tomat dan selada mungkin lebih cantik di Instagram... Harga seporsinya IDR 15 K.
Geprek jumbo, ayam geprek ya lebih banyak, dan 2 potong mentimun juga. Harga nya IDR 20 K
Sementara Geprek Blenger, selain ayam geprek, ada telur dadar dicampurkan bersama ayamnya dan diberi topping keju Mozarella yang dibakar hingga leleh. Lalapan 2 mentimun diiris juga ada. Harganya IDR 25K.
Di sudut lain gerai ada pedagang cendol, yang dapat dipesan sembari menunggu pesanan ayam geprek kita selesai. Pilihan minuman ada yang dingin dalam botol dan kemasan, ada juga teh yang bisa direfill.
Saat ini, di gerai ayam keprabon sudah tersedia EDC BCA. Artinya, pembeli bisa bayar dengan gesek debit.
Jadi, mau cobain juga? Silakan jalan jalan ke Jembatan Lima.





Minggu, 26 Februari 2017

Kemahalan? Makan di mana?

Pagi tadi, saya bangun agak kesiangan. Sepertinya efek tidur kemalaman setelah nonton Sing Street di Plaza Indonesia. Bangun kesiangan membuat malas. Jelas. Jadi setelah bergulir gulir di kasur beberapa saat saya baru benar benar bangun dan perut saya kelaparan.
Baru jam 11 saya keluar mencari makan. Pilihan makanan di area kost saya memang lumayan banyak. Mulai kelas pinggir jalan, warteg, kafe dan restoran.
Ada Upnormal, di Susilo Raya, Dapoer Roti Panggang, yang model kafe kafe. Ada warung mie Aceh Sabeena, dan beberapa warteg di area Susilo III.
Akhirnya, pilihan saya adalah warteg yang bersebelahan dengan warung soto Lamongan di Susilo 3. Menunya, Cah Jamur, labu, dan kakap asam manis. Segelas teh tawar hangat saya pesan sebagai tambahan.
Pas bayar, saya diberi harga lima belas ribu. Saya membayar dengan uang 20 ribuan. Tapi, diberi kembalian 5000 an dan 2000 an serta 500 an dua. Bingung.
"Pak, kan 15 ribu?"
" 15 rb kemahalan. Nanti ngga makan lagi".
Saya tersentuh dengan jawaban tersebut. Bukan apa apa. Buat saya, makan adalah kebutuhan primer. Kalau lapar ya makan. Berapapun harga makanannya. Kalau beli makan di kafe bisa, masa makan di warung nawar? Yang benar saja.
Kesadaran bapak itu membuat saya berpikir, apakah sesuai jerih lelah memasak dengan harga makanan?
Terlepas dari rasa, kreativitas pemasak dan juga usaha memasak dengan segala persiapannya perlu dihargai dengan baik.
Trimakasih pak, sudah memberi saya renungan pagi, lewat kalimat sederhana. Selamat makan. Salam
Maria Margaretha

Sabtu, 31 Desember 2016

Nonton Cek Toko Sebelah

Seorang teman di Instagramnya bercerita tentang film ini. Cek Toko Sebelah. Liburan yang terbatas karena harus membayar beberapa janji membuat saya tidak bisa meninggalkan Jakarta. Saat longgar, saya mengajak teman saya menonton film ini. Penasaran sih.
Tadinya kami berencana menonton berduaan. Girls time. Hehehehe. Tetapi, sayangnya di 21 yang kami incar, film baru beberapa saat ditonton jam 7, karena yang jam 16.45 sudah habis tiketnya.
Akhirnya, teman saya bertanya pada suaminya, mau ikutan nonton? Sebenarnya setahu saya teman saya ini hanya suka nonton film luar. Tapi, suaminya setuju.
Jadilah kami nonton bertiga.
Ternyata film ini kereeeeeen sekali. Luar biasa menurut saya. Menarik.
Lucu, tanpa meninggalkan sisi cerita yang menarik.
Saya dan teman saya tertawa berkali kali dan saya sendiri ngga sadar menangis saat ada satu scene yang haru, menurut saya.
Walaupun demikian film ini jujur. Ia diperuntukkan bagi penonton 13+. Bukan semua umur, karena setelah menontonnya saya menemukan beberapa scene yang kurang cocok bagi anak kecil. Sederhananya, scene Anita si sekretaris yang berpakaian super seksi sampai memperlihatkan bagian bagian tubuh tertentu, juga scene pemerasan yang dilakukan bersaudara Johan dan Erwin. Belum lagi scene pelecehan Pak Robert pada Anita sekretaris nya sungguh tak patut bagi anak di bawah 13 tahun.
Namun tetap saja film ini Drama Komedi yang keren.
1. Kelucuan yang dijalin di toko Koh Afuk, dengan pegawainya yang multietnis serta lingkungannya yg multi etnis. Persahabatan dan kekeluargaan di toko dan tetangga toko.
2. Drama dalam keluarga Afuk, Johan dan pasangan Erwin. Yang menggugah rasa. Seorang anak yang berupaya tidak mengecewakan orang tua berbenturan dengan keinginannya sendiri dan pasangan meraih posisi regional manager. Anak yang merasa gagal karena belum bisa memenuhi harapan orang tua yang meninggal. Ayah yang baik, walau tak lepas dari kekurangan. Istri yang setia walaupun dalam keterbatasan.
3. Dunia kerja yg real seorang freelance photographer dan seorang manager, juga lingkungan kerja kalangan China.
Film ini jelas akan membuat perut kita dikocok karena tawa, dan dipenghujungnya kalau kita tersedu sungguh normal, karena sayapun terharu.
Eh, judul cuma satu scene di film ini. Judul itu kalimat ko Afuk sama pengutang-nya.
Kalau ngga ada acara, nonton ini, asyik kok. Dijamin.
Teman saya bilang, kok ada ya film Indonesia bagus?
Dan saya bilang, "belum tahu sih kamu..." Film Indonesia sekarang keren kok.
Yuk nonton.

Minggu, 18 Desember 2016

Menyambut natal dengan kemurahan hati

Natal adalah kemurahan hati Allah. Menyambut Natal kita kembali menyambut kemurahan hati. Pada masa ini, kita bisa melihat bahwa saat ini orang yang membutuhkan bukan ditolong, tapi dimanfaatkan. Padahal, TUHAN mendesain manusia mempunyai kemurahan hati. Tuhan ingin kita saling mengasihi.
Kemurahan hati menunjukkan bahwa kita adalah manusia. Orang Samaria disebut sebagai orang yang mempunyai belas kasihan.
Mempunyai belas kasihan melawan dampak sosial, finansial, dan profesional. Saat menunjukkan belas kasihan, kadang kita menghadapi bahwa orang yang membutuhkan pertolongan membawa masalah.
Sebaliknya orang Samaria tidak melihat orang yang membutuhkan pertolongan sebagai masalah. Ia melihatnya sebagai,
1. Saya juga akan mengalaminya. Orang lain yang mengalami kesulitan saat ini, bisa saja saya mengalami kesulitan itu suatu hari nanti. Ini yg disebut empati. Roma 12:15
2. Saya juga telah melakukannya. Kita tidak menilai orang lain. Kita menghakimi orang lain, tanpa sadar kita juga pernah berbuat dosa yang sama.
3. Saya lebih berbahagia bila memberi. Kita siap menolong orang lain dengan hati yang bahagia. KPR 20:35
Yesus lahir di Dunia menunjukkan kemurahan hati ALLAH. Matius 5:7 menyebutkan bahwa kemurahan hati membuat kita bahagia.

Sabtu, 17 Desember 2016

Nonton Sing bareng Bocah Bocahku

Pertemuan dengan bocah bocah yang dirindukan sungguh tak terbayangkan serunya. Rabu, 7 Desember itu jam 5 sore aku sudah duduk manis di Waroenk Kito, Susilo.
Segelas jelly kupesan menunggu kedatangan anak anak itu. Siapa mengira, ternyata anak gadisku juga duduk manis di? SAUNK KITO. HAHAHAHAHA. Sepertinya dia nyasar 2 kali. Tapi waktu ketemu itu tak sempat jua kutanyakan, sudah bisa terlalu bahagia melihatnya.
Anak laki-laki itu akhirnya menjemput dia. Aku tertawa geli membayangkannya. Aduh nak.
Usai mengisi perut sedikit mereka kuajak ke tempat tinggalku.
Di kamarku, kami berunding hendak menonton. Kubiarkan anak gadisku dan temannya memilih film dan tempatnya. Aku hanya meminta supaya tidak terlalu larut malam, karena esoknya aku masih akan bekerja. Filmnya pun kuminta yang soft, karena aku penakut.
Keduanya sepakat memilih season City dan film "Sing".
Sebelum nonton kami sempat foto foto dekat 21nya. Ada pohon Natal besar di situ.
Sing adalah film animasi yang menarik. Dalam durasi 2 jam, aku terhibur.
Film ini dibuka dengan gambaran sebuah gedung teater dan bagaimana koala bernama Moon Buster tertarik menjadi pengelola sebuah gedung teater. Yang menyedihkan bahwa pada masa itu gedung teater tersebut sudah berada di saat jelang kebangkrutan.
Usaha menyelamatkan gedung teater musikal itu menjalin konflik demi konflik yang manis dan lucu.
Banyak musik dalam film ini. Ada juga pelajaran berharga, tentang pantang menyerah sampai titik terakhir. 
Mulai dari pantang menyerahnya moon Buster, sampai upaya Meena gajah cilik si penyanyi dengan suara emas. Film ini bukan hanya menghibur, namun juga edukatif.
Pelajaran tentang kerja keras, kreativitas Rosita, Ibu Babi yang ingin juga tampil di pertunjukkan musikal, sampai dengan Johny Gorila yang menghormati dan mengasihi ayahnya, sekalipun sang ayah menolak dia karena dia tidak mau menjadi penjahat tapi mau menjadi musisi. 
Sesuai ditonton semua umur. 
Mudah-mudahan saat tulisan ini tayang, film masih diputar di 21. Selamat menikmati.

Minggu, 11 Desember 2016

Murid muridku, sekarang. (13-14 tahun kemudian)

Saya mendapatkan kejutan ketika membuka FB dari komputer, setelah sekian lama menggunakan versi aplikasi mobile dan menemukan pesan dari murid saya 14 tahun yang lalu. Ia bertanya, ingatkah saya padanya dengan menyebutkan nama dan sekolahnya.
Kalau saya menelusuri perjalanan mengajar saya yang selalu pindah sekolah, entah berapa ratus anak yang pernah menjadi puzzle kehidupan saya.
Sekolahnya adalah sekolah pertama dalam sejarah saya. Pertama kali saya mengajar sebagai guru kelas. Mereka, murid itu murid kelas 3. Awalnya saya diterima menjadi wali kelas 1-2. Saya lupa tepatnya apa yang terjadi di kelas 3, sehingga bulan Januari saya didesak menerima penugasan di kelas 3 dan menyerahkan kelas 1-2 pada guru kelas 3. Saya hanya ingat saya marah dan tidak terima dipindahkan ke kelas 3. Tetapi memang saya menerimanya kemudian. Saya ingat memang bahwa saya merasa kelas 1-2 masih membutuhkan saya, dan saya heran kenapa saya yang katanya bukan guru SD walaupun S1, ngga paham paedagogi dan metode ngajar SD (kata sejawat guru kelas 4 yg benci saya setengah mati, karena suka tidur di kelas) yang dipindahkan.
Namun saat saya melaksanakan penugasan itu, luar biasanya dengan baik.
Kaget. Karena saya hanya 6 bulan di kelas 3. Kemudian dipindahkan di unit SD lainnya. Dan anak itu mengingat saya.
Akhirnya mengobrollah kami lewat FB dan berakhir dengan bertukar no WA dan janjian pertemuan. Saya sempat kagok menyadari bahwa saya tidak ingat wajah seorangpun di antara mereka. Kalau ada yang saya ingat, mungkin hanya 1 nama, karena dekat sekali saat mengajar. Tapi waktu pertemuan itu, gadis yang menghubungi saya tidak menyebutkan anak ini akan ikut. Benar saja, 3 anak yang saya temui yang mengenali saya dan astaga, rasanya tekanan darah saya pasti naik ke mana mana saking bahagianya saya. Pertemuan itu juga berakhir dengan janji mempertahankan hubungan.
Pertemuan itu juga mengilhami saya mencari murid murid lain yang lebih dekat lagi hubungannya dengan saya karena saat saya mengajar mereka saya benar benar menghabiskan waktu bersama mereka. Pada pagi sampai siang mereka murid saya, tapi kebanyakan sore sampai malam, mereka anak anak saya. Siswa kelas 5 di sekolah sesudahnya.
Berbeda dengan sekolah sebelumnya, yang kebanyakan orang tua lebih memperhatikan anak anak ini, di sekolah ini anak anak kelas saya punya kebutuhan kasih sayang yang dalam. Orang tua yang perhatian dari sekian murid hanya sedikit. Sisanya, diabaikan. Seorang anak kerap datang terlambat dan belum mandi, sampai sampai saya menyuruh temannya menjemput dan sesampai di sekolah saya belikan sabun dan saya suruh mandi. Anak yang lain juga tidak punya orang tua yang memperhatikannya lebih dari sekedar membayarkan uang sekolah dan memberi uang jajan.
Murid-murid ini terutama kerap saya mimpikan bahkan setelah berpindah ke sekolah lainnya.
Saya search nama mereka di Google, FB dan Twitter.
Dan dari sejumlah anak, ada 3 anak yang mamanya dekat dengan saya waktu itu dan kerap jadi Mama anak lainnya juga. Saya menemukan sebuah nama. Untungnya namanya unik. Hanya saja menunggu anak ini membalas, lebih dari 2 tahun. Karena inbox FB saya ini masuk di kotak sampah inbox FB nya.
Dan yah, penantian saya terbalas. Dari obrolan inbox FB, kami pindah ke Line (untungnya baru beberapa hari sebelumnya saya mau pakai aplikasi ini. Biasa WA sudah cukup) Sempat putus juga karena masih belum tahu bagaimana pakai Line itu. Akhirnya, dari anak ini, saya dapat kontak anak berikutnya dan berantai hampir 1/2 kelas itu ketemu.
Seorang anak mengakui bahwa ia juga mencari saya dan karena tidak ingat nama lengkap saya ia gagal menemukan saya. Anak ini, anak saya. Dia yang sempat saya mimpikan, dan sebenarnya dia alasan saya mencari kelas ini.
13-14 tahun berlalu.
Siswa kelas 3 SD saya masih mengingat saya. Padahal, hanya 6 bulan saya mengajar mereka.
Siswa kelas 5 SD saya sudah menjadi gadis-gadis dan pemuda pemuda tampan yang membuat saya saja harus menarik napas setiap melihat mereka.
Well, saya menemukan dan menemui mereka lagi.
Saya harus bilang, bahagia. Walaupun, saya juga sedih. Lewat pembicaraan di Line, gadis yang pertama saya temukan telah memberi saya kisah yang membuat saya menarik nafas panjang.
Anak Ibu itu perokok, Bu. Pergaulannya rusak.
Yang kuliah hanya, H, G, dan X Bu.
Dstnya.
Kenangan dia ingin jadi pendeta, kenangan banyak waktu yang kami habiskan bersama membuat saya jadi ingin menemuinya. Janji sudah dibuat.
Menilik foto foto di FBnya dan status statusnya, entah mengapa perasaan saya memahami cerita gadis itu benar. Tapi masih ada kecemasan lain, anak gadis satunya. Murid saya terpandai di kelasnya. Wajahnya memang cantik sejak SD.
Hari mengajar yang tidak efektif karena sudah selesai masa ulangan semester membuat waktu janjian pertemuan saya terasa kapannnnn tibanya? Siapa bilang menunggu itu membosankan? Menurut saya lebih tepatnya, menunggu itu membuat gila.
Saya mengalihkan perhatian saya dengan perawatan lulur di salon dekat kost.
Jelas, setelah 13-14 tahun anak anak itu sudah dewasa muda dan mandiri. Anak anak kelas 3 itu membawakan saya tas cantik yang kata teman saya wajib saya pakai, dan saya pakai juga. Sementara gadis kelas 5 saya mengajak nonton dan menolak uang saya. (Ngga sopan ya? Hahahaha, katanya giliran saya, Bu)
Setelah 13- 14 tahun, mereka masih di hati saya. Bagaimanapun mereka lebih dari sekedar murid biasa. Mereka anak anak yang saya sayangi.

Rabu, 23 November 2016

Simposium Diabetes Nasional, Eyes on Diabetes

Hari ini, 19 November 2016 saya mengikuti simposium diabetes nasional yang dilaksanakan di Jakarta Conventions Center ruang Cenderawasih. Acara dimulai pukul 9 pagi. Kegiatan ini juga memperingati hari kesehatan dunia pada tanggal 14 November. Setelah proses registrasi, saya sempat melakukan pemeriksaan HBa1C secara gratis dari biotest. Beberapa booth kesehatan terlihat di area Jakarta Convention Center tersebut. Kesemuanya berkaitan dengan diabetes.

Dalam simposium yang diikuti oleh awam, yaitu blogger dan sejumlah masyarakat yang tertarik, juga banyak tenaga medis. Acara yang dimoderatori dua dokter yang terlihat bersemangat dan masih muda ini dibuka oleh dokter Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM. Selain ibu dokter Lily, juga hadir Pak Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian penyakit, dr. Moh Subuh.
Dalam acara yang berlangsung dari pukul 9.30-17.00 tersebut, banyak sekali ilmu yang saya peroleh. Baik untuk diri sendiri maupun yang menurut saya bermanfaat bagi siswa-siswi saya di sekolah.

Simposium Nasional dilaksanakan sebagai perwujudan kepedulian pemerintah melalui Departemen Kesehatan RI direktorat jenderal  penyakit tidak menular, untuk mengedukasi masyarakat mengenai penyakit diabetestermasuk penyakit yang berbahaya, karena tanpa sadar masyarakat sudah mengalami komplikasi dan kematian. Dengan edukasi tentang diabetes diharapkan masyarakat dapat memulai pencegahan penyakit ini.

Diabetes Melitus termasuk salah satu penyakit tidak menular dengan tingkat kematian tertinggi di dunia yang menyebabkan berkurangnya produktivitas kerja dan tingkat pendapatan, mengurangi kualitas hidup penyandang DM yang mengarah komplikasi selanjutnya. Deteksi dini terhadap penyakit ini sangat membantu pengendaliannya. Adapun hal yang penting bagi pengendalian penyakit diabetes adalah, secara primer, mencegah yaitu menjaga tetap sehat. Pre diabetes dapat berlanjut menjadi penderita, namun juga dapat tetap sehat. Jadi secara primer, tetap sehat adalah penting. Secara sekunder, penderita diabetes diharapkan dapat terkontrol/terkendali sehingga tidak menjadi cacat. Secara tersier, bila sudah terlanjur mengalami komplikasi, maka diharapkan tidak bertambah banyak jenis komplikasinya, sehingga menjadi parah.

Dalam lokakarya awam, terdapat sejumlah sesi yang sangat bermanfaat. Sesi dokter Sidhartawan adalah sesi pertama dalam lokakarya. Sesi dokter ahli endokrin ini menjelaskan penyebab meningkatnya penyakit diabetes di masyarakat, baik desa maupun kota. Kurang gerak, makanan yang tidak bervariasi, asap rokok, sampai pada tingkat stress mempengaruhi.
Pada sesi berikutnya, dr. Grace Junio, menjelaskan bahwa, penderita diabetes bukan dilarang makan enak. Diet sehat bukannya berarti tidak boleh makan enak, namun lebih pada pengendalian jumlah makanan yang dimasukkan ke tubuh, jenis makanan dan jadwal makan. saya diajarkan untuk makan karena lapar di lambung, bukan karena stress, atau lapar mata. Kepingin saja. Jangan sampai makanan yang kalorinya berlebih menjadi tumpukan lemak di organ. Kalau lemak menumpuk di bawah kulit masih mendingan, kalau numpuknya di sekitar organ tubuh yang ditandai dengan buncitnya perut, bisa berbahaya. Hal tersebut bisa mengakibatkan mutasi gen. Belajar menghitung kalori makanan bukan semata karena diet, namun supaya terhindar dari diabetes.
Setelah sesi bu dokter Grace mengenai pengukuran kalori dalam diet makanan sehat, hadir Pak Sudaryatmo dari Yayasan perlindungan konsumen Indonesia. Beliau menjelaskan mengenai hak konsumen mendapatkan informasi jujur mengenai makanan yang dibeli, melalui label pada makanan.
Dokter Ida, yang hadir setelah Pak Sudaryatmo, menjelaskan bagaimana saya dapat menjadi smart konsumen dalam mencegah diabetes dengan membaca label pada kemasan makanan yang saya beli. Memilih makanan sehat tidaklah sukar jika kita dapat membaca label makanan. Memilih makanan meliputi, fakta nutrisi pada label makanan, organik tidaknya makanan tersebut, kesegaran makanan, kelengkapan gizi dan dokter Ida menyebutkan bahwa jangan bangga makan makanan import seperti buah import, karena bisa jadi buah buah itu dipanennya sudah setahun atau berbulan bulan yang lalu. Hiks. Jadi tersindir.

Setelah makan siang narasumber berikutnya adalah ibu dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes dengan tema Peran Parenting dalam Penerapan Gaya Hidup Sehat. Ibu Rita menjelaskan kesalahan, kegagalan parenting dalam memberikan makanan pada anak. Dua di antaranya adalah, bahwa orang tua gagal membantu anak mengeksplorasi makanan di usia dini, dan mengenali signal kenyang anak. Seringkali anak dipaksa menghabiskan makanan, bahkan makanan yang tidak sehat, padahal anak sudah kenyang. Ibu Rita memberikan tips-tips berkaitan dengan mendidik anak makan makanan yang sehat dan terhendar dari menjadi pemilih makanan.
Dr. Iskandar Zulkarnain, MSc dengan tema Kiat & Tehnik Peningkatan Aktivitas Fisik di Tingkat Masyarakat. Aktivitas fisik itu penting dalam pengendalian diabetes. Minimal, kita perlu melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari agar tubuh kita sehat. Lebih dari 30 menit akan lebih baik.
Lokakarya dan sesi berakhir jam 16.30 ditutup dengan pengundian doorprize. 

Hidup sehat? Jelas, Cek kesehatan secara rutin,
                                Enyahkan Asap Rokok
                                Rajin aktivitas fisik
                                Diet seimbang
                                Istirahat cukup
                                Kelola Stress
Kita yang menentukan. Selamat hidup tetap sehat. 

Minggu, 06 November 2016

Bersyukur

Adalah mudah bersyukur saat kita berkelimpahan. Namun demikian, apa kita bisa bersyukur saat kita mengalami hal yang sukar? Tuhan menginginkan kita melihat kebaikan dari keadaan yang tidak baik.
Melihat ke belakang, hidup kita dipengaruhi masa lalu kita. Kita tidak bisa memperbaiki masa lalu, namun kita bisa berubah hari ini untuk memperbaiki masa depan kita.
Saat kita fokus pada masa lalu, kita bisa melupakan apa yang kita miliki saat ini. Hal hal baik yang kita punya, bisa membuat kita tidak maju.
Agar bisa maju, kita perlu berdamai dengan masa lalu. Contoh: Naomi.
Ia mengalami masa lalu di mana ia kehilangan suami dan dua anak dalam perantauannya. Ia merasa pahit dan getir.
Bersyukur adalah sikap hati. Bersyukur bukan perihal berkat yang banyak yang saya terima. Juga bukan perihal mujizat yang kita alami. Tetapi perihal hati yang melihat ALLAH hadir dalam kehidupan saya dan itu cukup buat saya, karena hati saya melihat TUHAN baik.
Hanya perihal sudut pandang sebenarnya bersyukur itu. Bukan bahagia yang membuat kita bersyukur. Tapi rasa syukur yang membuat kita berbahagia.
Apapun yang terjadi dalam hidup kita, bersyukurlah.

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...