Rabu, 07 Juli 2010

Penerimaan diri

Memahami tujuan spesifik Allah dalam menciptakan setiap orang, benda, dan hubungannya dalam kehidupan saya serta hidup secara harmonis dengan semuanya itu. Penyebab seseorang mengalami pikiran yang tidak pantas, ingkar janji, kata-kata makian, ketidakjujuran, sikap tidak hormat, hutang, tercerai berai, music yang salah, kebiasaan buruk dan perdebatan adalah penolakan akan anugrah ALLAH. Kita berpikir bahwa ALLAH seharusnya menciptakan kita dalam keadaan yang sempurna, secara fisik, dalam keluarga dan lingkungan yang terbaik. Pemikiran ini menyebabkan kita mengalami rendah diri, kemarahan, ketakutan,pemberontakan, iri hati, kebosanan, rasa tidak aman, rasa bersalah, frustasi, dan ketidaksabaran, saat ada sesuatu yang tidak sesuai dengan pemikiran kita. Kita berpikir, katanya, ALLAH menciptakan kita sebagai ciptaan yang paling baik, kok, saya ngga cantik? Kok saya ngga sepandai teman saya? Kok…? Dan sebagainya. Pemikiran ini membuat kita mulai mengalami kepahitan, ketamakan, dan kebobrokan moral.
Bilamana kita mampu melihat kebenaran dengan seimbang, maka kita akan dapat melihat bahwa ALLAH yang menciptakan setiap orang, mengasihi setiap orang, dan menciptakan dan mengasihi saya juga, sehingga kita dapat mendedikasikan hidup kita kepada Tuhan. Kita dapat melihat bahwa ALLAH belum selesai membentuk kita, masih ada proses yang belum selesai dalam kehidupan kita. Dengan kesadaran ini, kita dapat tidak membandingkan diri dengan orang lain, baik dalam hal penampilan, bakat/IQ, asal-usul, maupun status sosial.
Ada 10 hal yang tidak dapat kita ubah dalam hidup kita, yakni:
1. Orang tua, saudara
2. Waktu dalam sejarah
3. Ras/etnis
4. Kebangsaan
5. Jenis kelamin
6. Urutan kelahiran
7. Banyaknya saudara kandung
8. Ciri-ciri fisik
9. Kapasitas mental
10. Usia dan saat kematian.
Bagaimanapun, saya terlahir dari keluarga yang pecah, dengan keadaan ekonomi yang kurang, dan pada etnis yang di Indonesia, pada saat saya masih kanak-kanak, di Madura, adalah etnis yang kerap diejek (disekolah negeri lagi) , dengan jenis kelamin perempuan, sipit lagi. Saya pernah mengalami saat-saat yang sulit untuk menerima hal-hal tersebut di atas, sampai suatu saat aku belajar, bagaimana aku harus menerima semua itu. Aku melihat bahwa, hal-hal itu tak mungkin kuubah. Saat ini, aku melihat bahwa keadaan ekonomi keluarga yang kurang membentuk karakter rajin dan determinasi dalam diriku. Keluarga yang pecah,membentuk karakter bertanggung jawab dalam diriku. Aku dibentuk menjadi rendah hati, karena aku perempuan dan berada dalam ejekan membuat aku tegar. Setelah semua ini terlihat, aku menyadari betapa dahsyat dan luar biasanya ALLAH membentuk hidupku.
Menerima rancangan Allah dimulai dengan, mengenali adanya sikap tidak bersyukur kepada ALLAH,berterimakasih atas apa yang telah Tuhan ciptakan dalam diri saya, khususnya dalam hal-hal yang kita sesali, dan menempatkan diri kita dalam bejana ALLAH, dengan bekerja sama mengembangkan karakter rohani.
Cacat yang kita miliki, merupakan tanda kepemilikan ALLAH atas hidup kita, yang dapat memotivasi kita membangun kualitas karakter batiniah, dan mengembangkan roh seorang hamba.
AMAZING GRACE….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...