Senin, 13 September 2010

Kilas Balik dosen-dosen favorit

Pagi ini, aku benar-benar bosan. Sebenarnya aku berencana melewatkan libur lebaranku di Batam, di rumah Shinta. Tadinya, awal liburan mau ke Universal Studio Singapura, nanti selanjutnya yahhhh lihat keadaanlah... Sayangnya, menjelang libur, Rabu, 1 September, aku terpaksa menginap di RS lagi.... (bosan ya?) Sudah 2 mingguan memang sepertinya tubuhku menjeritkan irama kesakitan yang terus menerus kuabaikan. Jadi yah.... dana sudah tersedot buat RS... energi belum pulih... dan seorang teman dari Jayapura berencana akan berkunjung. Akhirnya, liburan di Bandung sajalah...
Aku sudah menyelesaikan koreksian dan soal test 2 hari yang lalu. Kemarin, temanku dari Jayapura SMS menyatakan sedang sakit. Aku menyadari, dia ngga jadi datang. Ya sudah...
Pagi ini, dalam kebosanan aku browsing segala macam di internet. browsing tentang PRT (xixixixixi), browsing biaya hidup di bandung (so far, 1 bulan di bandung, biaya hidupku baru kost, makan dan ozek...lk 1 jutaanlah...., selebihnya biaya kuliah di Jakarta, lk 1 juta). Aku jadi pengen nulis...
nulis tentang perjalananku selama ini...
waktu selesai SMA, aku kuliah teologi... (yang ngga tahu teologi angkat tangan!....) dari Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya, drop out, masuk Intheos (Institut Theologia Solo) di sini alih jurusan ke Pendidikan Agama Kristen, pindah ke UKRIM (Universitas Kristen Imanuel, Jogja), dan selesailah sudah... S1 Pendidikan Agama Kristen.
dari 1994-2001... kebanyakan pindah, lalu cuti sakit, lalu cuti ngambek.... hehehehe... cuma gara-gara sampo di asrama di colong temen....
dosen favorit: waktu di STAS, itu Pak Mellianus Liunesi, why? seneng aja gayanya yang blak-blakkan... trus sama pak mel pernah ikutan ke LP, melayani seorang wanita yang kasus narkoba... namanya Yuni... i have deeper feeling about that journey... Yuni, 1995 kayaknya.... uh... aku sempet home visit ke rumah si Yuni itu setelah dia dibebaskan... sempet juga ke penjara surabaya... apa ya namanya... lupa...ini semua karena pak mel... yah kalo ngga ada pak mel aku kan ngga kenal si Yuni itu...
Aku tiba di Intheos, 1997... dosen favorit? Pak Daniel Sutoyo... abisnya cool banget. Ngajarnya juga jelas. Yang pasti sih orangnya baik. Ada satu dosen yang aku sebelllll abis... soalnya kalo nyapa orang nyesekin.. "masih hidup, kaw???" gimana ngga nyesek? Belakangan sih aku sadar, dia cuma mengakrabkan diri aja dibalik salamnya yang nyesekin itu.... hahahaha... habis, aku ketemu anaknya yang cool abis di Batam ... Mozedayen Eirene... hahahahahahahaha.
Aku keluar dari Intheos gara-gara falling in love. Betul, jatuh cinta tapi ngga sepadan, karena beda jauh. Waktu itu bener-bener pahit rasanya, meninggalkan Solo dengan deraian air mata ngga rela putus, tapi sadar harus putus, kalau tidak mau menukarnya dengan cinta pertamaku, TUHAN YESUS KRISTUS. Yup, aku memilih cinta pertamaku.
Yogya, 1999, dosen favorit, Pujiati Gultom.... Mengapa? wow. Selain Bu Puji cantik, dia juga luar biasa menurutku. Ketepatan waktunya mengagumkan, pengertiannya sama mahasiswa membuatku terpesona (cieh,... bahasaku...) Nyeseknya, sama bu Puji nih ya, bener-bener tegas dia.... bayangin aja, tafsir Perjanjian Lama 3-ku yang udah ada di KHS B+ waktu ngobrol sama dia ternyata itu salah input... diganti juga jadi B- hih.... sedihnya... tapi ikut kuliahnya ngga nyesel deh. Oke banget pokoknya. Biarin deh nilai B-, asal yang ngajar bu Puji. Aku boleh bilang dari 3 dosen favoritku, Bu Puji itu nilainya A+++ deh.
Tamat dari S1 Pendidikan Agama Kristen, belum wisuda sih waktu itu, hasil ujian negara aja belum tahu, aku diterima mengajar di Sekolah Kristen Ketapang 1. Seneng banget. Hasil psikotest + koneksi. Ada temen dari STAS yang jadi pendeta di GKK kebetulan yang menaungi SKK, jadi, akupun bisa masuk. (apa iya ya?)
Sayangnya, kontrak kerjaku tidak diperpanjang.

Selasa, 07 September 2010

Ciri Penolakan Diri

Berkat yang kuterima dalam sebuah seminar adalah semakin memahami diriku sendiri dan proses Allah bekerja dalam kehidupanku. Aku jadi menyadari area-area di mana aku harus dipulihkan dan mengenali tanda-tanda sikap yang keliru. Salah satunya adalah penolakan diri.
Sikap menolak diri dikembangkan karena mengukur diri menurut standar lahiriahorang-orang disekitar kita untuk mendapatkan pengakuan mereka. Hal ini mengakibatkan sulitnya seseorang mempercayakan masa depan kepada ALLAH. Ada waktu-waktu, saya mengalami penolakan diri karena masalah di sekitar saya.
Ciri penolakan diri yaitu:
1. Cara berpakaian yang berlebihan. Seseorang menggunakan pakaian atau make up yang mencolok untuk menutupi kekurangan yang tak dapat diubah.
2. Ketidakmampuan untuk mempercayai ALLAH. Saat kita melihat diri kita, kita bertanya, jika kreativitas ALLAH hanya seperti ini, bagaimana saya dapat mempercayainya???
3. Rasa malu yang berlebihan. Takut tentang apa yang dipikirkan orang lain tentang diri kita, membuat kita selalu merasa malu.
4. Sulit mengasihi orang lain. Bagaimana kita dapat mengasihi orang lain, jika kita tidak mengasihi diri kita sendiri?
5. Suka mengecam diri sendiri. Keluhan terhadap cirri fisik, kemampuan, keturunan dan warisan sosial yang tidak dapat diubah adalah penanda signifikan terhadap penolakan diri.
6. Membandingkan diri dengan orang lain. Menginginkan perubahan pada area-area yang tidak mungkin dapat diubah merupakan bukti penolakan diri lainnya.
7. Kepahitan yang mengambang. Ada kalanya seseorang berkata, aku benci diriku sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa oranng itu tidak puas terhadap ALLAH yang menciptakan dirinya.
8. Perfeksionisme. Hingga taraf tertentu hal ini wajar. Namun bila waktu perbaikan/ penyempurnaannya melebihi nilai yang dihasilkan hal ini barulah tidak sehat.
9. Kecongkakan. Dengan membangga-banggakan diri sebenarnya seseorang tengah menunjukkan keminderannya.
10. Upaya ganjil untuk menyembunyikan kekurangan yang tak dapat diubah
11. Keborosan. Berbelanja barang barang mahal dengan harapan mendatangkan kekaguman merupakan bukti lain dalam penolakan diri.
12. Prioritas yang salahBila kita mengabaikan tanggung jawab yang ALLAH berikan dan berfokus pada hal-hal yang dapat mendatangkan pujian dari orang disekitar kita, itu menunjukkan kita sedang menolak diri.
Mengapa banyak orang menunjukkan penolakan diri? Apakah memang ALLAH berlaku curang dengan memberikan kepada kita area-area yang tidak dapat kita ubah dalam hidup kita?
Sesungguhnya tidaklah demikian. Sebenarnya ALLAH ingin agar kita mengembangkan karakter kita menjadi serupa dengan DIA. Kesempurnaan fisik, bisa jadi menghambat kita mengembangkan karakter batiniah yang berkenan pada ALLAH.
Jadi???
MARI KITA PERIKSA DIRI KITA, ADAKAH CIRI PENOLAKAN DIRI INI DALAM DIRI KITA? MARI KITA BELAJAR BERSYUKUR ATAS KEUNIKAN DIRI KITA DAN BERSAMA ALLAH MEMBANGUN KARAKTER KRISTUS.
(diringkas dari Textbook Seminar IBLIP)

Kado Ulang Tahun

Beberapa hari yang lalu, seorang teman, bertanya padaku, " Apa kado ulang tahun yang kamu inginkan?" Aku tertegun. Kadang kala, aku tidak menyukai hari ulangtahun. Mengapa?
1. Usiaku bertambah,... dan hingga hari ini aku masih belum mempunyai pasangan hidup. Ada orang-orang yang menjengkelkan aku dengan menyinggung masalah ini, justru pada hari ulang tahunku... "cepet dapet jodoh ya," begitu ucapan mereka.Menyebalkan. Aku merasa, menjadi single bukanlah masalah, bahkan pada usiaku saat ini. Ucapan-ucapan itu malah membuatku merasa bersalah karna saat usiaku bertambah kok masih sendiri.
2. Pekerjaanku selalu berganti bada bulan Juni-Juli saat menjelang ulang tahun, yang berarti aku harus beradaptasi lagi, padahal, adaptasi adalah masalah besar buatku. Aku cenderung dan hampir selalu merasa kurang nyaman dengan orang-orang baru dan lingkungan baru. Seandainya aku bisa berada dengan rutinitas yang sama.
Namun demikian, hari ulang tahun selalu membuat aku lebih mengenal orang-orang yang benar-benar mengasihiku, sehingga mengingatku di hari ulangtahunku.
Aku tidak terlalu suka kado. Namun tidak menolak kado, tentunya. Aku menerima hadiah perpisahan dari teman-temanku di Batam, yang bagiku menunjukkan bahwa mereka "care". Murid-muridku juga tak jarang memberi hadiah-hadiah setelah tahun ajaran, atau waktu natal. Aku merasa dihargai dan dikasihi, saat menerimanya. Sampai hari ini aku masih menyimpan bahkan kartu2 dari murid2ku 8 tahun yang lalu.
Kado ulang tahun memang berbeda. Kapan ya aku terakhir menerima kado ulangtahun? aku tidak dapat mengingatnya. 2007? kalau tidak salah teman yang bertanya itu juga yang memberikannya. Aku berpikir,... apakah kado ulang tahun memang berarti? Yah... memang itu berarti. Tetapi, aku belakangan ini tidak suka menyimpan barang-barang. Padahal aku sukar menyingkirkan benda2 hadiah. Karena hadiah-hadiah itu memerlukan usaha untuk mencari, membeli, membungkus dan memberikannya. Aku menginginkan sesuatu pengingat praktis yang kecil, sehingga mudah dibawa2, tidak mudah rusak, sehingga dapat terus mengingatkanku pada si pemberi.
sebenarnya, kado ulang tahun yang berarti bagiku, adalah saat kamu mengingat aku, dan merindukan aku, kehadiranku. Benda kurang penting, karena dapat rusak, ataupun tertinggal.
Aku ingin berterimakasih padamu, justru karena kamu menjadi seorang teman saat aku sendirian, sakit dan kesepian. Aku ingin bilang, aku menyayangimu, karena kamu hadir dalam hidupku. Jangan pikirkan kado jika kamu memang tidak ada ide. Aku pikir, kamu adalah kado buatku, karena kamu bersamaku di hari ulang tahunku. Trimakasih sahabatku...

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...