Minggu, 09 Oktober 2011

Nonton Bareng "Green Lantern"

Sabtu kemarin sungguh menyenangkan.
Aku melakukan perjalanan ke Bandung untuk ketemu teman-teman KESAN. Aku juga bawa shake chocolate untuk temanku Yosi yang belakangan ikutan aku minum HERBALIFE. Rasa coklat lebih jadi favoritenya daripada vanila yang kusukai.
Aku tidak terlalu suka nonton sebenarnya. Anehnya, Shinta dan temen-temenku di Batam telah membuatku menikmati kegiatan menonton bareng ini. Walaupun, rasanya masih lebih nikmat baca buku di gramedia sendirian.
So, Nonton bareng.
Ada 9 orang yang nonton, termasuk aku. Yunus dan Yosi, Daniel dan Kang-kang, Marlene dan Mary (temennya, aku ngga terlalu kenal), Erna dan temennya, tentunya aku sendiri.
Filmnya: Green Lantern.
Film ini kalau dilihat dari sudut teologi, menurut aku agak berbau new age lho....Mengapa? Karena dalam film ini diceritakan bahwa kekuatan terbesar manusia adalah kehendak. Yang nyata-nyata diperlihatkan bahwa kehendak diri itu dapat menaklukkan ketakutan. Padahal, kalau lihat Alkitab, Manusia mengalahkan ketakutan karena Kasih Illahi dalam dirinya I Yohanes 4:12, kalo gak salah sih....
Tapi aku menikmati film ini. Ada pengakuan bahwa berbeda itu saling melengkapi. Pada saat si Hal, tokoh pahlawan dalam film ini dikatakan sebagai individu yang ngga bisa mengalahkan ketakutannya seperti pasukan Green Lantern lain, ternyata ketakutan sebenarnya juga berharga. Ketakutan menyadarkan manusia keterbatasan dirinya. Padahal Pasukan Green Lantern telah dilatih dan diseragamkan untuk tidak memiliki ketakutan, tetapi ternyata mereka tidak berdaya menghadapi Paralax yang menyerap ketakutan mahluk2 di planet2 yang dihancurkannya. Malah si Hal manusia biasa yang masih punya ketakutan, yang berbeda dengan prajurit Green Lantern lain justru bisa mengalahkan Paralax.
Hei, aku menyukai bagian saat teman-teman Hal meyakinkan Hal bahwa ia masih memiliki keberanian walaupun merasakan ketakutan.
Why? ini sesuai dengan situasi aku. Persahabatan, teman-temanlah yang membuat aku merasakan keberanian menghadapi ketidakpastian. Aku punya TUHAN, jadi aku percaya bahwa TUHAN yang memberikku teman-teman sebaik mereka semua.
So, ngga sia-sia kan menghabiskan 5 jam perjalanan ke Bandung hanya untuk 4 jam hang out bersama teman-teman kesan??? THANKS GOD for give me a good friend like them.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...