Rabu, 10 Februari 2016

Review Novel Go Set A Watchman, Sekuel To Kill the Mocking Bird

Membaca to kill the mockingbird yang menarik adalah isu kesetaraan ras di Amerika Serikat pada beberapa abad lalu. Tokoh utamanya adalah Scout, yang nama aslinya adalah Jean Louise Finch kecil. Novel Go Set A Watchman adalah kisah Jean Louise Finch dewasa muda. Belum menikah, sudah berkarir, dengan isu kesetaraan rasial yang mirip di masa kecilnya.
Pembedanya adalah, pada masa kecil, leberadaan Atticus Finch utamanya mendukung ras kulit hitam, di Go Set A Watchman, Atticus digambarkan seolah menyetujui pemisahan ras kulit hitam dan ras kulit putih. Jelas, hal ini menjadi konflik antara Scout dan ayahnya.
Penasaran kan? Yah, memang menarik jalinan ceritanya. Alur bergerak dengan lambat namun tetap dapat membuat pembaca bertahan.
Beberapa Quote dari Go Set A Watchman adalah,
1. Prasangka, kata kotor, dan keyakinan buta dimulai saat akal sehat berhenti digunakan.
2. Teman-temanmu sangat membutuhkanmu saat mereka salah.
3. Saat kau berhenti lari dan berbalik, tindakan itu butuh keberanian besar.
Well, tiga quote di atas membuat saya berpikir mengenai hidup saya sendiri dalam lingkaran relasi yang selama ini tidak kokoh.
Novel ini bukan hanya menyajikan cerita, namun juga filosofi yang dalam.
Novel diterbitkan oleh Qanita, dan didistribusikan oleh Mizan, dapat ditemukan di Gramedia. Memang, Harper Lee hanya membuat 2 novel. Namun kedunya walaupun tebalnya bukan main, tetap saja disukai pembacanya. Go Set a Watchman, 288 halaman, versi bahasa Indonesia, dicetak pertama pada bulan September 2015.
Ngga rugi deh baca novel ini. Kualitas oke. Cocok bagi pembaca fiksi drama yang ngga mellow.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...