Menyaksikan film karate kid di channel TV kabel karena stuck di RS Katolik Surabaya, membuat saya memikirkan ulang kenapa seseorang membully orang lain. Menarik sekali bahwa bullying itu ternyata diajarkan.
Kok bisa?
Bisa.
Mengajar anak untuk tidak mau kalah, dan selalu menang, bahkan menangpun kalau perlu tanpa belas kasihan, bisa menyebabkan anak menjadi pembully.
Seorang guru karate, dengan tegas mengatakan pada murid-muridnya, no mercy. Anak-anak belajar dari orang dewasa di dekatnya. Diajari untuk tidak menaruh belas kasihan dan melihat orang yang berbeda sebagai musuh, jelas membuat anak jadi pembully.
Sebagai guru, kita perlu selalu merefleksi diri, jangan-jangan aku mengajari anak jadi pembully, saat mendorong anak pada sistem kompetisi. Atau bahkan jangan-jangan kitalah guru pembully?
Guru mendidik anak dengan kasih dan selalu teladan.
Seorang guru lain memilih mengajari Dre (tokoh anak dalam film), dengan kasih dan teladan, bukan kompetisi, malah menghasilkan kemenangan. Memiliki mental pemenang memang berbeda dengan ingin menjadi pemenang. Sebenarnya sih kemenangannya bukanlah kemenangan melawan musuh dari luar namun musuh diri sendiri. Ketakutan untuk dikalahkan, ketakutan dipermalukan dan ketakutan-ketakutan lain yang berasal di dalam, bukan di luar.
Kasih, didapat melalui relasi saling menghargai. Bukan relasi ditakuti.
Selamat Minggu pagi.
Salam Edukasi,
MAria Margaretha
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tips Hidup Maksimal
Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...
-
Jaman saya sekolah dulu, tas saya relatif ringan. Buku pelajaran dipinjami oleh sekolah dan tidak ribet bawa buku cetak. Sekarang ini berbe...
-
Judul:Zone Penulis: Jack Lance Penerbit: Bhuana Sastra/BIP Jumlah halaman : 328 ISBN: 9786024554927 Harga: Rp. 75K Sinopsis: Dengan ...
Setuju Bu Maria. Kami jarang mengikutkan anak di ajang kompetisi. Kami juga nggak nuntut dia jadi ranking satu. Yang penting dia giat belajar dan menikmati proses belajarnya. Tujuannya agar anak kami tak menghalalkan segala cara untuk jadi pemenang. Kami berupaya mengajarkan kasih sayang pada sesama. Kasih sayang tanpa memandang perbedaan. Btw Bu Maria kok ada di RS Katolik? Sakit atau bezoek saudara?
BalasHapusAda saudara kena virus. Jadi pas mau ketemuan malah jadi nemenin dianya di rumah sakit.Benar banget bu. Jangan sampai karena persaingan anak jadi pembully.
Hapusbaiklah :) ane bakal ajarin anak ane silat, biar bisa mem-bully juga **Eeh??
BalasHapusHa? Silat kata apa silat lidah? hehehehehe.... :D
Hapus