Senin, 09 Februari 2015

Saya dan Kompasiana

Pertama kali menulis, saya menggunakan notes FB. Di FB pertama saya, Maria Margaretha, masih ada beberapa tulisan lama. Kemudian mulai ngeblog, sejak adik saya, Nadya Pramita ngeblog. Ikut-ikutan pengen tahu. Saya tersangkut di Kompasiana secara tidak sengaja. Tahun 2011, dosen saya, Julianto Simanjuntak sedang rajin-rajinnya promosi mengenai kesehatan mental melalui kompasiana dan sering menulis. Sebagai mahasiswa, kami sering dikirim link melalui milis mahasiswa.
Karena ingin berkomentar penasaran malah membuat kompas id, yang ternyata merupakan id juga bagi kompasiana, dan terdaftarlah saya di kompasiana secara tak sengaja. Murni tak sengaja, karena saya bahka tidak tahu bahwa saya bisa menulis di Kompasiana. Saya mengisi blog ini secara tidak teratur. Sesempatnya, dan sesuka saya. Tahun 2013, tepatnya 6 Juni, saya baru menyadari bahwa saya bisa memakai akun kompasiana saya juga untuk menulis. Sejak itu saya aktif menulis di kompasiana. Tulisan saya di bulan Juli, 1 bulan 4 hari setelah tulisan pertama saya, ternyata memenangkan lomba dari kemenparekraf. Saya mendapat juara 2 dan hadiahnya Nokia Asha 305 yang sampai sekarang setia menemani saya. Baru Bulan November 2013, tulisan saya menjadi Headline di Kompasiana. Rasanya bangga sekali HL di kompasiana itu. Padahal, tidak mendapatkan apa-apa. No Prize at all. Dan sekali lagi, minggu berikutnya tulisan reportase kegiatan bersama urbanesia juga HL, dan memenangkan Voucher yang lumayan buat makan-makan. Sejak itu saya beberapa kali mendapatkan HL. Sudah biasa dan tidak lagi mengalami euforia.
Selain HL dan menang lomba, pertama kali kopdar dengan kompasianer terjadi 2 bulan setelah mulai menulis. Diundang oleh seorang kompasianer sepuh yang tinggal di Australia, walaupun setahun dua kali masih berkunjung ke Indonesia. Namanya Pak Tjiptadinata Effendi, dan Bu Roselina. Pasangan ini saya daulat menjadi opa dan oma yang saya belum pernah punya di real life. Yah, Nenek saya dari mama meninggal saat saya SMP, dan dari Papa saat saya kuliah. Keduanya benar-benar seperti Opa dan Oma sendiri. Setiap kali ada di Indonesia, saya mendapatkan inbox dan ketemulah kami. Senang tentu saja. Ditraktir makan dan juga diberi oleh-oleh.
Kompasiana tempat saya belajar menulis dan berkenalan dengan sosmed. Tahun pertama saya lewati dengan santai, tanpa harapan. Tahun kedua saya mulai mengalami hal-hal yang tidak nyaman. Perlahan teman-teman menulis yang saya sukai menghilang. Keluhannya hampir sama, tidak bisa posting dan komen dari mobile/HP. Yah,... sudahlah, saya mencari info kemana mereka pergi. Ada yang ke ketik-ketik, ada pula yang kembali ke blog pribadi. Saya membuntuti penulis-penulis kesayangan ini setiap kali saya memerlukan bacaan berkualitas dan mendapatkan akses internet yang baik.
Semakin ke belakang hari, saya semakin tidak nyaman. Saya mengalami bullying dari beberapa seleb kompasiana. Beberapa teman juga. Bullying tersebut juga menyebut-nyebut profesi. Akhirnya saya mulai berpikir-pikir untuk mundur dari gegap gempitanya Kompasiana. Menyerah, kata saya.
Namun menyerah total sih belum. Baru sebagian. Saya memilah tayangan yang akan saya kirim. Kompasiana atau blog pribadi.
370 tulisan saya publish di kompasiana hingga hari ini. Ah, sekarang saya mulai mengisi blog pribadi lebih sering. Sekarang sudah ada 63 tulisan. Mudah-mudahan, setiap ada waktu senggang saya bisa mengisi blog pribadi saya dan mengisi dan mengisi, dan tetap menulis.
Cuma mikir,... pagi hari.

4 komentar:

  1. Bu, saya pendatang baru di dunia blogger. Baru mulai dari 28 september 2014 cara mengisi artikel atau cerpen di kompasiana. Beneran lho mbak, saya belum bisa. Pernah log in ke kompas kok malah gagal hi hi hi emang saya tuh gaptek bgt. Btw selamat ya mbak untuk semua pencapaiannya dalam menulis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya baru blajar juga Bu Fabina. Saya bersyukur mendapat kesempatan. Kompasiana sekarang tak nyaman lagi. Makanya sekarang banyak mengisi blog sendiri... Hehehehehe... Trimakasih Ibu mau singgah disini.

      Hapus
  2. Saya sampe copas semua tulisan di K, saya pindah ke blog pribadi saya. Walau belum kepikiran juga sih buat ninggalin K, hehe..salam bu..

    BalasHapus
  3. saya tahun 2007 punya blog "sahabatwanita.blogspot.com"....tapi krn lama banget nggak aktif, entah kenapa kok saya nggak bisa log in lagi....
    akhirnya daripada kecewa, tadi malam bikin lagi.... dan ngelembur buat mindahin artikel yang di K kesini... sebenarnya sama aja sih... cuman kalo di blog pribadi kayaknya "aman" aja hehehehe

    BalasHapus

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...