Minggu, 14 Juni 2015

Hidup Maksimal, Pdt. Bambang Wijaya 14 Juni 2015 -- Ultah MDC Jakarta

Ibadah di MDC hari minggu ini adalah ibadah perayaan ulang tahun ke 6 MDC Jakarta. Menurut catatan Penatua Lukito, selama 26 tahun keberadaan MDC di Jakarta, sudah 9 kali berpindah tempat. Saya sendiri ingat, saat pertama kali bergabung di MDC Jakarta, saya baru pertama kali tinggal di Jakarta menjadi pengasuh anak (nanny) saat itu MDC beribadah di Gedung Jaya, kemudian pindah ke Plaza Sentral, Sona Topas, dan kemudian di gedung yang sekarang di Slipi.


Spesialnya ibadah ini, renungan disampaikan oleh Pendeta Bambang Widjaya. Berikut adalah catatan khotbahnya.


Hidup di dunia hanya satu kali, dan kita harus hidup dengan maksimal. Dengan kesadaran ini, surat Paulus pada jemaat di korintus 9: 24-27, mengumpamakan hidup kita seperti olahragawan. Mengapa?
karena seorang atlet mengikuti pertandingan dengan tujuan yang jelas. Atlit profesional punya tujuan. Sementara yang amatiran hanya ikut-ikutan dan asal nimbrung.
Jika Paulus menggambarkan kita sebagai pengikut Kristus sebagai olahragawan, apalah artinya? Apakah kita ikut Kristus sejati atau ikut-ikutan? Yang punya tujuan atau abal abal. Hadiah kemenangan pengikut Kristus yang sejati bukanlah keslamatan. Keslamatan bukanlah hasil jerih payah kita. Hadiah kemenangan pengikut Kristus yang sejati sebagaimana disebutkan dalam Filipi 3: 13-14. Adalah panggilan Allah dalam hidup kita. Tak jarang kehidupan bergereja dimasa kini menjadi 3. ABC. Audience. Building. Charity/persembahan.
Tetapi rencana Allah dalam hidup kita bukan demikian. Rencana Allah dalam hidup kita special. Unik dan khas.


Michael Jordan sebagai pemain bola basket terbaik sempat meninggalkan permainan basket, karena ia mencoba memenuhi harapan ayahnya bermain baseball. Tetapi ia menemukan bahwa sebagai pemain baseball ia adalah pemain yang tidak bisa apa apa, walaupun ia adalah pemain basket terbaik.

Yohanes 15: 8-9, menyebutkan bahwa memenuhi panggilan Allah hanya bisa dilakukan jika hidup kita memuliakan Allah. Hidup maksimal.


Lukas 13:37. Pohon yang tidak berbuah tidak berguna. Tidak berguna karena tidak bermanfaat.
Hidup baru bermanfat jika kita memaksimalkan diri dalam panggilannya masing masing. Tidak semua pemain bola bisa bermain basket. Karena permainan bola mempunyai kategorisasinya. Pemain bola basket tidak maksimal saat main bola sepak (soccer), atau baseball. Sebaliknya pemain soccer, juga tidak bisa bermain basket. Pemain basket juga tidak bisa maksimal bermain volly. Setiap orang mempunyai panggilannya masing-masing, talentanya, yang perlu digunakannya untuk menjadi maksimal dalam hidup.


Penghalang hidup maksimal: Ibrani 12:1


1. Beban. Beban bukan dosa. Tetapi beban dapat menggeser hidup kita dari prioritas yang semestinya. Contoh: Hobby. Pendeta Bambang mengisahkan dirinya sendiri yang suka main catur. Yah, bermain catur menyenangkan, menang main catur juga menyenangkan. Tetapi, jika catur ini membuatnya tidak bisa fokus sebagai seorang pendeta dan membuatnya menjadi sukar berkonsentrasi saat melakukan tugas-tugasnya, maka catur sudah menjadi beban. BEBAN YANG HARUS DITANGGALKAN


2. Dosa. Dosa merampok panggilan Allah dalam hidup kita. Menghalangi kita hidup sebagai pengikut Kristus yang sejati. Dosa adalah kelakuan yang menyimpang dari perintah ALLAH. Kebencian kepada sesama, adalah dosa.


Hayo memeriksa diri minggu pagi ini,... Aku jadi malu. Aku punya beban dan dosa yang membuat hidupku ngga maksimal dan gagal fokus. Ah, dicatat biar gak lupa. Dilakukan biar jadi daging.... Happy Sunday Guys....
Happy Birthday MDC.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Hidup Maksimal

Mendengar suara Tuhan adalah kunci hidup orang percaya menjadi maksimal. Sayangnya seringkali, kita merasa Tuhan tidak berbicara pada kita. ...